KEIKO’S CONFORMITY THAT LEADS TO HER EXISTENTIAL CRISIS IN SAYAKA MURATA’S CONVENIENCE STORE WOMAN
Penelitian ini mengeksplorasi tema konformitas dan dampaknya terhadap krisis eksistensial dalam novel Convenience Store Woman karya Sayaka Murata. Tokoh utama, Keiko, menghadapi tekanan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma tradisional, yang membuatnya mengalami krisis eksistensial. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konformitas Keiko dan mengungkapkan bagaimana konformitas mengarah pada krisis eksistensialnya. Data diambil dari narasi dan percakapan dalam novel, dan dianalisis menggunakan teori eksistensialisme Jean-Paul Sartre. Penelitian ini menemukan bahwa ada lima elemen yang digambarkan dalam konformitas Keiko, yaitu; penyangkalan terhadap kebebasan, itikad buruk, kurangnya keaslian, penolakan terhadap tanggung jawab individu, dan konflik batin. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa krisis eksistensial Keiko berasal dari konformitasnya terhadap norma-norma masyarakat, yang menyebabkan dia menekan jati dirinya. Namun demikian, penelitian ini memberikan wawasan yang berharga mengenai hubungan antara konformitas dan krisis eksistensial, dengan menggunakan teori eksistensialisme Sartre.
This study explores the theme of conformity and its impact on existential crises in Sayaka Murata’s novel Convenience Store Woman. The protagonist, Keiko, faces societal pressures to conform to traditional norms, which leads her to experience an existential crisis. This study aims to describe Keiko’s conformity and to reveal how conformity leads to her existential crisis. Data are taken from narrations and conversations in the novel and analyzed using Jean-Paul Sartre’s existentialism theory. The study finds that there are five elements that are depicted in Keiko’s conformity: denial of freedom, bad faith, lack of authenticity, rejection of individual responsibility, and inner conflict. The study also reveals that Keiko’s existential crisis comes from her lifelong conformity to societal norms, which has caused her to suppress her true self. Nevertheless, using Sartre's existentialism theory, the research provides valuable insights into the relationship between conformity and existential crises.