Sintesis, Karakterisasi dan Uji Aktivitas Antifungi Nanosilver dalam Sediaan Body Lotion
Synthesis, Characterization and Antifungal Activity Test of Nanosilver in Body Lotion Preparation
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara sintesis nanosilver dan karakterisasi nanosilver hasil sintesis serta aktivitas antifunginya dalam sediaan body lotion. Sintesis nanosilver pada penelitian ini menggunakan metode reduksi kimia dengan AgNO3 sebagai logam prekursor dan natrium sitrat sebagai agen pereduksi sekaligus penstabil. Nanosilver hasil sintesis dikarakterisasi dengan menggunakan transmission electron microscope (TEM) dan spektrofotometer uv-vis. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa nanosilver hasil sintesis memiliki bentuk bulat dan pentagonal serta memiliki diameter yang berkisar antara 18,92 - 45,74 nm dengan rata-rata diameternya sebesar 33,77 nm. Nanosilver yang dihasilkan memiliki kestabilan yang baik karena mengalami pergeseran puncak serapan yang minim. Pada hari ke-0 memiliki puncak serapan pada panjang gelombang 421,60 dengan absorbansi 0,673 dan pada hari ke-5 diperoleh puncak serapan pada panjang gelombang 422,20 nm dengan absorbansi 0,674. Pada hari ke-9 diperoleh puncak serapan pada panjang gelombang 422,40 dengan absorbansi 0,676 dan pada hari ke-14 diperoleh puncak serapan pada panjang gelombang 422,40 dengan absorbansi 0,686. Hasil uji organoleptik dan iritasi body lotion menyatakan bahwa setiap formulasi body lotion tidak memiliki perbedaan penerimaan dalam segi warna, aroma dan tekstur, serta tidak menimbulkan iritasi. Body lotion yang dihasilkan memiliki penampakan homogen yang stabil dari minggu ke-0 hingga minggu ke-8. Selain itu, body lotion yang dihasilkan memiliki daya sebar rata-rata pada minggu ke-0 yang berkisar antara 6,91-7,06 cm dan pada minggu ke-8 daya sebar rata-ratanya berkisar antara 7,08-7,44 cm. Serta memiliki pH yang stabil dari minggu ke-0 hingga minggu ke-7, yaitu sebesar 7. Dari hasil uji antifungi yang telah dilakukan selama 8 minggu, F1 (sampel dengan penambahan nanosilver 10%) mengalami pertumbuhan fungi hingga 35,53%. Pada F2 (sampel dengan penambahan nanosilver 15%) mengalami pertumbuhan fungi hingga 25,40%. F3 (sampel dengan penambahan nanosilver 20%) mengalami pertumbuhan fungi hingga 22,33%. F4 (kontrol positif) mengalami pertumbuhan fungi hingga 19,13%. F5 (kontrol negatif) mengalami pertumbuhan fungi hingga 51,47%. Penambahan nanosilver 20% hampir menyamai kemampuan antifungi metil paraben dalam menghambat pertumbuhan fungi.
Kata Kunci : Nanosilver, body lotion, aktivitas antifungi, TEM, spektrofotometer uv-vis
This study aims to determine how to synthesize nanosilver and characterize the synthesized nanosilver and its antifungal activity in body lotion preparations. Nanosilver synthesis in this study used chemical reduction method with AgNO3 as metal precursor and sodium citrate as reducing agent as well as stabilizer. The synthesized nanosilver was characterized using transmission electron microscope (TEM) and uv-vis spectrophotometer. The characterization results show that the synthesized nanosilver has a spherical and pentagonal shape and has a diameter ranging from 18.92 - 45.74 nm with an average diameter of 33.77 nm. The nanosilver produced has good stability because it has a minimal shift in absorption peak. On day 0 had an absorption peak at a wavelength of 421.60 with an absorbance of 0.673 and on day 5 obtained an absorption peak at a wavelength of 422.20 nm with an absorbance of 0.674. On day 9, an absorption peak was obtained at a wavelength of 422.40 with an absorbance of 0.676 and on day 14, an absorption peak was obtained at a wavelength of 422.40 with an absorbance of 0.686. The results of organoleptic tests and body lotion irritation state that each body lotion formulation has no difference in acceptance in terms of color, aroma and texture, and does not cause irritation. The body lotion produced has a stable homogeneous appearance from week 0 to week 8. In addition, the body lotion produced has an average spreadability at week 0 which ranges from 6.91-7.06 cm and at week 8 the average spreadability ranges from 7.08-7.44 cm. From the results of antifungal tests that have been carried out for 8 weeks, F1 (sample with the addition of 10% nanosilver) experienced fungal growth of up to 35.53%. F2 (sample with 15% nanosilver added) experienced fungal growth up to 25.40%. F3 (sample with the addition of 20% nanosilver) experienced fungal growth up to 22.33%. F4 (positive control) experienced fungal growth up to 19.13%. F5 (negative control) experienced fungal growth of up to 51.47%. The addition of 20% nanosilver almost equaled the antifungal ability of methyl paraben in inhibiting fungal growth.
Keywords : Nanosilver, body lotion, antifungal activity, TEM, uv-vis spectrophotometer