ABSTRAK
TRADISI MANTEN
DI DESA MARGOMULYO KECAMATAN MARGOMULYO KABUPATEN BOJONEGORO
Nama Mahasiswa : Listya Ratnaningtyas
NIM : 15020114078
Prodi/Jurusan : S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah
Fakultas : Bahasa dan Seni
Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing : Drs. Sukarman, M.Si
Taun : 2019
Tradisi pernikahan di desa Margomulyo merupakan tradisi yang dilaksanakan di dua dusun yaitu dusun Kalimojo dan dusun Jepang desa Margomulyo kecamatan Margomulyo kabupaten Bojonegoro. Rumusan masalah penelitian ini yaitu 1) Bagaimana asal mulanya (aspek sejarah) adanya tradisi pernikahan di desa Margomulyo, kecamatan Margomulyo, kabupaten Bojonegoro 2) Bagaimana tatacara tradisi pernikahan di desa Margomulyo, kecamatan Margomulyo, kabupaten Bojonegoro 3) Bagaimana ubarampe tradisi pernikahan di desa Margomulyo, kecamatan Margomulyo, kabupaten Bojonegoro 4) Bagaimana makna tradisi pernikahan di desa Margomulyo, kecamatan Margomulyo, kabupaten Bojonegoro 5) Bagaimana wujud komparasi yang ada dalam tradisi pernikahan di desa Margomulyo, kecamatan Margomulyo, kabupaten Bojonegoro 6) Bagaimana upaya pelestarian tradisi pernikahan di desa Margomulyo, kecamatan Margomulyo, kabupaten Bojonegoro.
Tujuan penelitian ini yaitu, menceritakan awal mula (aspek sejarah) adanya tradisi pernikahan, tatalaku tradisi pernikahan, ubarampe tradisi pernikahan, makna tradisi pernikahan, wujud komparasi yang ada dalam tradisi pernikahan dan upaya pelestarian tradisi pernikahan. Konsep dan teori yang berkaitan dengan pusat penelitian yaitu etnologi budaya. Manfaat penelitian ini, diharapkan bisa menjadi referensi terhadap para peneliti kebudayaan Jawa terutama kebudayaan yang berwujud upacara pernikahan. Selain itu, juga merupakan daya tarik pusat perhatian di bab penelitian dan pembelajaran terhadap para pembaca. Penelitian ini menggunakan metode atau cara deskriptif komparatif dengan pendekatan budaya. Data dalam penelitian ini berwujud data lisan dan data berwujud barang. Data tersebut hasilnya melalui metode dan teknik observasi, wawancara, serta dokumentasi.
Hasil penelitian ini yaitu awal mula (sejarah) adanya tradisi pernikahan di desa Margomulyo, tatacara tradisi pernikahan, ubarampe tradisi pernikahan, makna tradisi pernikahan, wujud komparasi yang ada dalam tradisi pernikahan dan upaya pelestarian tradisi pernikahan. Adat pernikahan Jawa yang ada di desa Margomulyo berasal dari satu sumber yang sama yaitu adat pernikahan yang asalnya dari Kraton Surakarta Hadiningrat. Namun dalam proses perkembangannya terjadi dari berbagai perubahan yang melahirkan perbedaan dari berbagai sisi dan tatacaranya. Wujud komparasi yang tumbuh dalam tradisi pernikahan terbagi menjadi dua aspek yaitu aspek yang beda dan sama. Persamaan tradisi pernikahan Jawa di dusun Kalimojo dan tradisi pernikahan masyarakat Samin di dusun Jepang yaitu proses sebelum pernikahan sama sama dimulai dari nontoni atau di masyarakat Samin disebut nyumuk. Lamaran di masyarakat Samin disebut ngedhek. Perbedaan tradisi pernikahan ada di tatalaku yaitu upacara sebelum pernikahan, persiapan menju hari pernikahan, upacara pernikahan, ubarampe dan makna dalam tradisi pernikahan. Upaya yang dilakukan untuk melestarikan tradisi pernikahan utamanya tradisi pernikahan di dusun Jepang, dijadikan acara dan festival budaya kabupaten yang disebarluaskan atau diinformasikan dan dikenalkan kepada masyarakat lain utamanya para pemuda dan pemerintah harus ikut mengangkat dan memberi dorongan dalam melestarikan budaya di desa Margomulyo.
Kata Penting: Etnologi budaya, tradisi pernikahan.
ABSTRAC
MARRIAGE TRADITION
IN THE VILLAGE OF MARGOMULYO, MARGOMULYO SUBDISTRICT, BOJONEGORO DISTRICT
The marriage tradition in Margomulyo village is a tradition which is carried out in two hamlets namely Kalimojo hamlet and Japanese hamlet Margomulyo village Margomulyo sub-district Bojonegoro district. The formulation of the problem of this research are 1) What is the origin (historical aspect) of the existence of marriage traditions in Margomulyo village, Margomulyo sub-district, Bojonegoro district 2) What is the procedure of wedding traditions in Margomulyo village, Margomulyo sub-district, Bojonegoro district 3) How is ubarampe wedding tradition in Margomulyo village , Margomulyo sub-district, Bojonegoro district 4) What is the meaning of the marriage tradition in Margomulyo village, Margomulyo sub-district, Bojonegoro district 5) What is the form of comparison in the marriage tradition in Margomulyo village, Margomulyo sub-district, Bojonegoro district. 6) How to preserve marital tradition in Margomulyo village, Margomulyo sub-district, Bojonegoro district.
The purpose of this study is to tell the beginning (historical aspects) of the existence of marriage traditions, the traditions of marriage traditions, ubarampe marriage traditions, the meaning of marriage traditions, the form of comparison that exists in marriage traditions and efforts to preserve marital traditions. The concepts and theories related to the research centre are cultural ethnology. The benefits of this research are expected to be a reference to Javanese cultural researchers, especially culture in the form of a wedding ceremony. Besides, it is also the centre of attention in the research and learning chapter of the reader. This research uses descriptive comparative methods or methods with a cultural approach. The data in this study are in the form of oral data and data in the form of goods. The data is the result through methods and techniques of observation, interviews, and documentation.
The results of this study are the beginning (history) of the tradition of marriage in the village of Margomulyo, the procedures of the marriage tradition, the marriage tradition ubarampe, the meaning of the marriage tradition, the form of comparison in the marriage tradition and efforts to preserve the marriage tradition. The custom of Javanese marriage in Margomulyo village comes from the same source, namely the custom of marriage originating from Surakarta Hadiningrat Palace. However, in the process of development, there have been various changes that gave birth to differences in various sides and settings. Comparative form that grows in the tradition of marriage is divided into two aspects, they are different and the same aspect. The similarity of Javanese wedding traditions in the Kalimojo hamlet and the Samin community wedding traditions in the Japanese hamlet, which is the process before the marriage begins with watching or in the Samin community is called nyumuk. Applications in the Samin community are called ngendhek. The differences in the marriage traditions are at my wedding that is the ceremony before the wedding, preparation for the wedding day, the wedding ceremony, ubarampe and meaning in the wedding tradition. Efforts made to preserve marital traditions, especially marriage traditions in the Japanese hamlet, are made into the district's cultural events and festivals which are disseminated or informed and introduced to other communities, especially young people and the government should also take part in encouraging and preserving culture in the village of Margomulyo.
Keywords: Cultural Ethnology, Marriage Tradition.