PEMBENTUKAN DAN MAKNA KONTEKSTUAL DAJARE DALAM OYAJI GYAGU KARUTA (おやじギャグかるた) OLEH DAISO PUBLISHING CO.LTD
THE FORMATION AND CONTEXTUAL MEANING OF DAJARE IN OYAJI GYAGU KARUTA (おやじギャグかるた) BY DAISO PUBLISHING CO.LTD
Abstrak
Dajare merupakan salah satu permainan kata di jepang. Dajare tidak hanya gunakan dalam percakapan saja namun juga digunakan dalam berbagai hal, salah satunya permainan karuta. Dengan menggunakan karuta ini bisa mempermudah untuk pembelajar Bahasa jepang untuk memahami dan menambah kosakata baru dalam dajare yang dimaksudkan.
Peneletian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai pembentukan dajare dan makna kontekstual dalam oyaji gyagu karuta. Untuk menjawabnya, penelitian menggunakan teori pembentukan dajare oleh daybala dkk, pembentukan kata oleh dedi sutedi dan tsujimura serta teori makna kontekstual oleh abdul chaer.
Kemudian diperoleh hasil sebagai berikut dalam penelitian ini ditemukan 6 jenis dajare yaitu homophony, riddle, mora omission (internal dan final mora omission), mora addition (initial, internal dan final mora addition), serta mix of language. Dari data tersebut paling banyak ditemukan dajare jenis mora addition yaitu pada initial mora addition sebanyak 11 data, internal mora addition sebanyak 5 data serta final mora addition sebanyak 11 data. Kemudian ditinjau secara morfologi, pada data punning phrase ditemukan jenis free morphemes dan bound morphemes ( derivational dan infleksional morphemes) dan juga terdapat pembentukan kata dengan cara haseigo, fukugougo, compound (sino-japanese compound), affixion, borrowing, clipping,serta reduplication. Selanjutnya data-data yang ditemukan memiliki makna kontekstual yang beragam yakni berupa kata benda seperti slipper, kata kerja seperti nesobettoru (berbaring), kata keterangan seperti chokotto (sedikit) serta kata ungkapan seperti yaanee (tidak mau).
Kata kunci : dajare, pembentukan kata, makna kontekstual
ABSTRACT
Dajare is one of word game in Japanese. Dajare is not only used in conversation but also used in various things, such as karuta game. Using this karuta can make it easier for Japanese language learners to understand dajare and learn new vocabulary from it.
This research aims to describe the formation of dajare and its contextual meaning in oyaji gyagu karuta. To answer this, the research uses theory of dajare formation by Daybala et al, word formation by Dedi Sutedi and Natsuko Tsujimura, and theory of contextual meaning by Abdul Chaer.
Then the following results obtained in this study are found 9 types of dajare namely homophony, riddle, mora omission (internal mora omission and final mora omission), mora addition (internal mora addition, initial mora addition and final mora addition), kanji reading changes, blend, mora transformation, pause transference and mix of language. From these data, mora addition is the most found type with 11 data for initial mora addition, 5 data for internal mora addition and 11 data for final mora addition. Then in terms of morphology, the punning phrase data found free morphemes and bound morphems (derivational morphemes and inflectional morphemes), and there was also word formation by means of haseigo, fukugougo, compound (sino-japanese compound), affixation, borrowing, clipping and reduplication. Furthermore, the data found have various contextual meaning, namely in the form of nouns such as surippa (slipper), verb such as nesobettoru (to lie down), adverb such as chokotto (a little, a bit), and expression such as yaanee (don’t want to).
Keyword : dajare, word formation, contextual meaning.