MODAL SOSIAL SEBAGAI STRATEGI PEDAGANG DALAM MEMPEROLEH LAPAK PASCA RELOKASI PASAR WAGE BARU NGANJUK
SOCIAL CAPITAL AS A TRADERS' STRATEGY IN OBTAINING STANDARDS POST-RELOCATION OF THE NEW WAGE MARKET NGANJUK
ABSTRAK
Pasar sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi mempunyai pengaruh besar dalam menggerakan roda perekonomian daerah. Di dalam pasar tersedia segala bentuk kebutuhan masyarakat dengan harga yang sesuai. Salah satunya ialah Pasar Wage Nganjuk yang berkontribusi cukup besar dalam memberikan retribusi pendapatan asli daerah. Namun pada tahun 2018 pemerintah memiliki kebijakan untuk melakukan relokasi sebagian pasar wage ke tempat yang baru. Kebijakan tersebut dilakukan karena lahan bekas pasar akan digunakan sebagai taman kota. Permasalahan yang muncul dari adanya relokasi ini akibat dari kurangnya perencanaan sehingga berdampak pada ketersediaan dan kelayakan kios. Mayoritas pedagang merasa kecewa karena kios yang diberikan hanya berukuran 3x3 m2 bahkan ada beberapa pedagang yang hanya mendapatkan separuh bagian. Untuk mengatasi permasalahan tersebut beberapa pedagang memanfaatkan modal sosial yang dimiliki agar dapat terpenuhi kebutuhannya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan teori yang digunakan adalah modal sosial menurut pandangan Pierre Bordieu. Lokasi penelitian yakni di pasar wage baru yang terletak di Desa Strenan, Kartoharjo, Kecamatan Nganjuk, Kabupaten Nganjuk. Hasil penelitian menunjukkan jika pedagang menggunakan modal sosialnya untuk mendapatkan kios dengan memanfaatkan jangkauan dan relasi-relasi yang dimiliki dengan pihak-piihak yang berada pada strata atas. Upaya tersebut hanya dilakukan oleh beberapa pedagang yang memiliki sumber daya baik secara ekonomi, fisik, maupun pengetahuan sehingga mampu menghasilkan keuntungan secara ekonomi dan manfaat sosial.
Kata Kunci : Relokasi Pasar, Modal Sosial, Pedagang
ABSTRACT
The market as a meeting place for sellers and buyers to make transactions has a big influence in moving the wheels of the regional economy. In the market there are all forms of public needs at appropriate prices. One of them is the Wage Nganjuk Market which contributes quite a lot in providing local revenue retribution. However, in 2018 the government has a policy to relocate part of the wage market to a new place. The policy was carried out because the former market land will be used as a city park. The problems that arise from this relocation are a result of a lack of planning which has an impact on the availability and feasibility of kiosks. The majority of traders were disappointed because the stalls provided were only 3x3 m2 in size, and some traders only got half of the portion. To overcome this problem, some traders take advantage of their social capital so that their needs can be met. This research uses qualitative research and the theory used is social capital according to Pierre Bordieu's view. The research location is in the new wage market which is located in Strenan Village, Kartoharjo, Nganjuk District, Nganjuk Regency. The results show that traders use their social capital to get a kiosk by utilizing the reach and relationships they have with parties at the upper strata. These efforts are only carried out by a few traders who have the resources both economically, physically and knowledgeably so that they are able to generate economic and social benefits.
Keywords : Relocation Market, Social Capital, Merchant