Proses Koreografi Lusiyanah Dalam Penciptaan Karya Tari Pontang Songo
Lusiyanah's Coreography Process in Creating Pontang Songo Dance Works
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses kreatif Lusiyanah dalam menciptakan sebuah karya tari. Teori yang digunakan dalam pembahasan ini adalah teori kreativitas dan koreografi. Koreografer tari memiliki konsep menarik sehingga dapat menciptakan sebuah karya dari sesuatu yang jarang terfikirkan oleh koreografer lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan ilmu koreografi. Sumber data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu Lusiyanah, penari Pontang Songo, ketua Yayasan Mataseger, dan pelaku kesenian Pencak Macan sedangkan objek yang dipilih adalah Tari Pontang Songo. Teknik pengumpulan data diperoleh dari observasi, wawancara dengan narasumber, dan dokumentasi. Proses analisis data diawali dengan mendeskripsikan informasi hasil pengamatan, dokumentasi pribadi maupun resmi, foto, video, dan sebagainya. Menguji keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi data yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa proses kreatif Lusiyanah dalam menciptakan karya tari “Pontang Songo” terdiri atas beberapa tahapan yakni eksplorasi, improvisasi, evaluasi, dan komposisi. Proses eksplorasi dilakukan dengan mengamati setiap peristiwa kesenian Pencak Macan, lalu diimprovisasikan dengan kemampuan membuat dan mengolah gerakan berdasarkan olah rasa yang telah dilakukan. Evaluasi menyatukan, mengubah gerak tari dengan iringan yang telah diciptakan sehingga terbentuk suatu komposisi tari. Simpulannya yakni penciptaan karya tari Pontang Songo ini berangkat dari penari pembuka pada kesenian Pencak Macan berlangsung dengan terstruktur, dengan adanya perubahan setelah evaluasi sehingga memakan waktu kurang lebih 2 bulan lamanya dan menghasilkan sebuah karya utuh dari gerak, busana, hingga iringan tari yang sesuai dengan harapan.
This study aims to describe Lusiyanah's creative process in creating a dance work. The theory used in this discussion is the theory of creativity and choreography. Dance choreographers have an interesting concept so they can create a work of something that other choreographers rarely think about. The method used in this research is descriptive qualitative with choreography approach. Sources of data obtained in this study are Lusiyanah, dancers Pontang Songo, head of the Mataseger Foundation, and performers of the Pencak Macan art while the object chosen is the Pontang Songo Dance. Data collection techniques were obtained from observation, interviews with resource persons, and documentation. The data analysis process begins with describing information from observations, personal and official documentation, photos, videos, and so on. Testing the validity of the data is done by data triangulation, namely source triangulation and method triangulation. The results of the research and discussion show that Lusiyanah's creative process in creating the dance work "Pontang Songo" consists of several stages, namely exploration, improvisation, evaluation, and composition. The exploration process is carried out by observing every event in the Pencak Macan art, then improvised with the ability to make and process movements based on the taste that has been done. Evaluation unites, changes dance movements with the accompaniment that has been created so that a dance composition is formed. The conclusion is that the creation of the Pontang Songo dance work departs from the opening dancers in the Pencak Macan art that takes place in a structured manner, with changes after evaluation so that it takes approximately 2 months and produces a complete work of movement, clothing, to dance accompaniment as expected.