Modul Photovoltaic merupakan energi terbarukan yang dapat mengkonversi radiasi matahari ke dalam bentuk  energi listrik. Radiasi matahari mendorong terjadinya peningkatan temperatur photovoltaic, yang menyebabkan penurunan daya keluaran dan efisiensi elektrik. Sel surya mempunyai nilai efisiensi tinggi apabila foton yang berasal dari sinar matahari bisa diserap sebanyak-banyaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pendinginan  berupa air pada permukaan modul photovoltaic  menggunakan mikrokontroler arduino mega 2560 dan kendali fuzzy. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjaga temperatur permukaan tetap rendah dan meningkatkan efisiensi elektrik serta daya keluaran pada modul.

Pada penelitian ini digunakan AMDK club sebagai kontrol aktivasi otomatis saat temperatur permukaan photovoltaic mencapai 40 derajat celcius, ketika temperatur mengalami penurunan dibawah  40 derajat celcius, pendingin dinonaktifkan untuk melewatkan cahaya matahari lebih banyak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pendingin mampu menghasilkan daya keluaran tertinggi yaitu 3.54 Watt dibandingkan dengan sistem tanpa pendingin yaitu 3.34 Watt. Rata-rata peningkatan daya keluaran modul photovoltaic dengan maupun tanpa sistem pendingin yaitu sebesar 8.30 %. Efisiensi elektrik dipengaruhi intensitas cahaya matahari yang diterima photovoltaic, peningkatan sistem pendingin menghasilkan nilai rata-rata yaitu 7.30 %. 

Kata Kunci: Modul Photovoltaic, Efisiensi Elektrik, Sistem Pendingin, Radiasi Matahari, Mikrikontroler Arduino

Photovoltaic modules are renewable energy that can convert solar radiation into electrical energy. Solar radiation encourages an increase in photovoltaic temperature, which causes a decrease in output power and electrical efficiency. Solar cells have high efficiency values ​​when photons coming from sunlight can be absorbed as much as possible. This study aims to determine the cooling system in the form of water on the surface of a photovoltaic module using the arduino mega 2560 microcontroller and fuzzy control. This research is expected to keep the surface temperature low and increase electrical efficiency and output power in the module.

In this research club AMDK was used as an automatic activation control when the photovoltaic surface temperature reaches 40 degrees celcius, when the temperature decreases below 40 degrees celcius, the coolant was deactivated to pass more sunlight. The results showed that the cooling system was able to produce the highest output power of 3.54 Watt compared to a no-cooling system of 3.34 Watt. The average increase in photovoltaic module output power with or without a cooling system is 8.30 %. Electrical efficiency is influenced by the intensity of sunlight received by photovoltaics, increasing the cooling system produces an average value of 7.30%.

Keywords: Photovoltaic Modules, Electrical Efficiency, Cooling System, Solar Radiation, Arduino Mikrikontroler 

Modul Photovoltaic merupakan energi terbarukan yang dapat mengkonversi radiasi matahari ke dalam bentuk  energi listrik. Radiasi matahari mendorong terjadinya peningkatan temperatur photovoltaic, yang menyebabkan penurunan daya keluaran dan efisiensi elektrik. Sel surya mempunyai nilai efisiensi tinggi apabila foton yang berasal dari sinar matahari bisa diserap sebanyak-banyaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pendinginan  berupa air pada permukaan modul photovoltaic  menggunakan mikrokontroler arduino mega 2560 dan kendali fuzzy. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjaga temperatur permukaan tetap rendah dan meningkatkan efisiensi elektrik serta daya keluaran pada modul.

Pada penelitian ini digunakan AMDK club sebagai kontrol aktivasi otomatis saat temperatur permukaan photovoltaic mencapai 40 derajat celcius, ketika temperatur mengalami penurunan dibawah  40 derajat celcius, pendingin dinonaktifkan untuk melewatkan cahaya matahari lebih banyak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pendingin mampu menghasilkan daya keluaran tertinggi yaitu 3.54 Watt dibandingkan dengan sistem tanpa pendingin yaitu 3.34 Watt. Rata-rata peningkatan daya keluaran modul photovoltaic dengan maupun tanpa sistem pendingin yaitu sebesar 8.30 %. Efisiensi elektrik dipengaruhi intensitas cahaya matahari yang diterima photovoltaic, peningkatan sistem pendingin menghasilkan nilai rata-rata yaitu 7.30 %. 

Kata Kunci: Modul Photovoltaic, Efisiensi Elektrik, Sistem Pendingin, Radiasi Matahari, Mikrikontroler Arduino

Photovoltaic modules are renewable energy that can convert solar radiation into electrical energy. Solar radiation encourages an increase in photovoltaic temperature, which causes a decrease in output power and electrical efficiency. Solar cells have high efficiency values ​​when photons coming from sunlight can be absorbed as much as possible. This study aims to determine the cooling system in the form of water on the surface of a photovoltaic module using the arduino mega 2560 microcontroller and fuzzy control. This research is expected to keep the surface temperature low and increase electrical efficiency and output power in the module.

In this research club AMDK was used as an automatic activation control when the photovoltaic surface temperature reaches 40 degrees celcius, when the temperature decreases below 40 degrees celcius, the coolant was deactivated to pass more sunlight. The results showed that the cooling system was able to produce the highest output power of 3.54 Watt compared to a no-cooling system of 3.34 Watt. The average increase in photovoltaic module output power with or without a cooling system is 8.30 %. Electrical efficiency is influenced by the intensity of sunlight received by photovoltaics, increasing the cooling system produces an average value of 7.30%.

Keywords: Photovoltaic Modules, Electrical Efficiency, Cooling System, Solar Radiation, Arduino Mikrikontroler