INOVASI TAKOYAKI DENGAN PROPORSI TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG UBI JALAR PUTIH (Ipomea Batatas Linneas) DENGAN PENAMBAHAN KRIMER BUBUK

TAKOYAKI INNOVATION WITH PROPORTIONS OF WHEAT FLOUR AND WHITE SWEET POTATO FLOUR (Ipomea Batatas Linneas) WITH THE ADDITION OF CREAMER POWDER

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan takoyaki  dengan substitusi tepung terigu menggunakan tepung ubi jalar putih (Ipomea Batatas Linneas) dan penambahan krimer bubuk.  Ubi jalar putih dipilih karena kandungan nutrisinya yang tinggi dan kemampuannya untuk meningkatkan tekstur dan rasa. Selain itu, pengolahan ubi jalar putih menjadi tepung dapat memperpanjang umur simpan dan meningkatkan nilai ekonomis produk pertanian lokal. Dengan penambahan krimer bubuk dapat menghasilkan takoyaki dengan tekstur yang lebih lembut dan memberikan sentuhan creamy yang meningkatkan daya tarik produk akhir. Uji organoleptik dilakukan terhadap 40 panelis untuk menilai kriteria terhadap bentuk, warna (bagian luar dan bagian dalam), aroma, tekstur, rasa dan kesukaan secara keseluruhan diterima dengan baik oleh konsumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi 90% tepung terigu dan 10% tepung ubi jalar putih menghasilkan takoyaki dengan kualitas terbaik berdasarkan skor uji organoleptik.  Selain itu, produk takoyaki dengan proporsi tepung terigu dan tepung ubi jalar putih dengan penambahan krimer bubuk mengandung protein 12,85%, lemak 4,03%, karbohidrat 41,05% dimana memiliki kandungan yang serat tinggi dibandingkan dengan takoyaki konvensional. Biaya bahan baku takoyaki dengan proporsi tepung terigu dan tepung ubi jalar putih (Ipomea Batatas Linneas) adalah Rp. 40.365. Harga jual Takoyaki dengan proporsi tepung terigu dan tepung ubi jalar putih (Ipomea Batatas Linneas) adalah 19.000/porsi.

Kata Kunci: Takoyaki, Tepung Terigu, Tepung Ubi Jalar Putih, Krimer Bubuk, Daya Terima

This research aims to develop takoyaki by substituting wheat flour using white sweet potato flour (Ipomea Batatas Linneas) and adding powdered creamer.  White sweet potatoes were chosen for their high nutritional content and ability to improve texture and taste. Apart from that, processing white sweet potatoes into flour can extend the shelf life and increase the economic value of local agricultural products. The addition of powdered creamer can produce takoyaki with a softer texture and provides a creamy touch which increases the appeal of the final product. Organoleptic tests were carried out on 40 panelists to assess the criteria for shape, color (outside and inside), aroma, texture, taste and overall preference for whether it was well received by consumers. The research results showed that the proportion of 90% wheat flour and 10% white sweet potato flour produced the best quality takoyaki based on organoleptic test scores.  Apart from that, takoyaki products with a proportion of wheat flour and white sweet potato flour with the addition of powdered creamer contain 12.85% protein, 4.03% fat, 41.05% carbohydrates which have a high fiber content compared to conventional takoyaki. The cost of raw materials for takoyaki with the proportion of wheat flour and white sweet potato flour (Ipomea Batatas Linneas) is Rp. 40,365. The selling price of Takoyaki with a proportion of wheat flour and white sweet potato flour (Ipomea Batatas Linneas) is 19,000/portion.

Keywords: Takoyaki, Wheat Flour, White Sweet Potato Flour, Creamer Powder, Acceptability