ABSTRAK
Penelitian ini berangkat dari kebijakan DIP (Dana Investasi Pendidikan) ini telah dimulai pada tahun ajaran baru yakni pada bulan Desember 2017 lalu. MTsN 1 Surabaya merupakan sekolah yang membuat kebijakan penarikan DIP (Dana Investasi Pendidikan). Penelitian ini nantinya dapat menghasilkan bentuk-bentuk penolakan yang telah dilakukan oleh siswa MTsN 1 Surabaya yang disebabkan oleh adanya kebijakan penarikan DIP (Dana Investasi Pendidikan) di sekolah tersebut. tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang (1) bentuk resistensi siswa MTsN 1 Surabaya dengan adanya pelaksanaan kebijakan penarikan DIP (Dana Investasi Pendidikan) dan (2) mengidentifikasi bentuk-bentuk resistensi yang ditampakkan dalam adanya kebijakan penarikan DIP (Dana Investasi Pendidikan).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknik dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh dta kualtatif dalam bentuk perilaku siswa yang sehari-hari dilakukan dalam melakukan penolakan karena kebijakan penarikan DIP (Dana Investasi Pendidikan), teknik wawancara mendalam digunakan untuk mengetahui penyebab siswa melakukan resistensi sekaligus untuk mendapatkan data yang lebih mendalam, sedangkan teknik dokumentasi digunakan untuk memperkuat data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua jenis bentuk penolakan yang pernah dilakukan oleh siswa MTsN 1 Surabaya yakni penolakan semi terbuka dan penolakan tertutup. Penolakan semi terbuka yang ilakukan oleh siswa MTsN 1 Surabaya yakni dengan cara protes kepada komite sekolah sedangkan bentuk penolakan yang dilakukan siswa terhadap adanya pelaksanaan kebijakan penarikan DIP (Dana Investasi Pendidikan) secara tertutup yakni dengan merusak fasilitas sekolah, meninggalkan sekolah dengan berbagai macam alasan, lari dari panggilan komite sekolah.
Kata kunci: Resistensi, DIP (Dana Investasi Pendidikan).
ABSTRACT
This research departs from the DIP (Education Investment Fund) policy which has begun in the new school year in December 2017. MTsN 1 Surabaya is a school that makes a policy of withdrawing DIP (Education Investment Fund). This research can later produce forms of rejection that have been done by MTsN 1 Surabaya students due to the withdrawal of DIP (Education Investment Fund) policies at the school. the purpose of this study is to describe (1) the forms of resistance of MTsN 1 Surabaya students with the implementation of the DIP (Education Investment Fund) withdrawal policy and (2) identify the forms of resistance that are manifested in the DIP (Education Investment Funds) withdrawal policy.
The method used in this research is qualitative method. Data collected by observation techniques, in-depth interviews, and documentation. The documentation technique used to obtain qualitative data in the form of student behavior that is carried out daily in conducting rejection due to the withdrawal policy of DIP (Educational Investment Fund), in-depth interview techniques are used to find out why students are resisting as well as to get more in-depth data, while the technique documentation is used to strengthen data.
The results showed that there were two types of rejection done by MTsN 1 Surabaya students namely semi open rejection and closed rejection. Semi-open rejection made by students of MTsN 1 Surabaya, namely by protesting to school committees while the form of rejection made by students against the implementation of the policy of withdrawing DIP (Education Investment Fund) is closed by damaging school facilities, leaving school for various reasons, running from the school committee's call.
Kata kunci: Resistance, DIP (Educational Investment Fund).