Tulungagung mempunyai banyak jumlah grup tayub, kurang lebih 10 grup, seperti grup Tayub Somplor Budaya, Suwito Laras, Margo Laras, Sekarsetaman, Ngestiwirama, Puspobudoyo. Dari sekian grup tersebut ada salah satu grup yang mempunyai daya tarik tersendiri dan mengalami perkembangan yang pesat dibandingkan grup Tayub yang lainnya. Seperti halnya Kesenian Langen Tayub Setyo Pradonggo yang terletak di Desa Segawe Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung. Pertunjukan Langen Tayub Setyo Pradonggo mempunyai gaya untuk menjadi identitas tersendiri dalam mengolah pertunjukan, yaitu dengan menambahkan tari Jaipong kedalam pertunjukan Tayub Setyo Pradonggo. Peran joged/ledhek sangatlah penting dalam pertunjukan Tayub, karena mempunyai berbagai peran yang dibutuhkan oleh masyrakat. Penari/tledhek yang menarikan tari Jaipong dalam pertunjukan Setyo Pradonggo masih terbilang muda, dari usia 18 tahun ke atas. Gerak tari Jaipong yang disajikan dalam pertunjukan Langen Tayub Setyo Pradonggo dipadukan dengan gerak Gambyongan dan gerak Tayub. Gerak Jaipong dalam pertunjukan Tayub Setyo Pradonggo banyak yang mengadopsi gerak-gerak tari Jaipong Sunda. Berdasarkan fenomena tersebut maka penulis merumuskan permasalahan tentang bagaimana Pertunjukan Tayub Setyo Pradonggo desa Segawe Kecamatan Pagerwojo Kabupaten Tulungagung.
Pendekatan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif untuk memperoleh data yang akurat sesuai dengan di lapangan. Metode penelitian kualintatif ini dipilih karena menghasilkan bentuk data deskriptif. Untuk mendapatkan keabsahan data, penelitian ini menggunakan triangulasi data yang diperoleh dari studi pustaka, observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian tentang Pertunjukan Tayub Setyo Pradonggo yaitu Pertunjukan Langen Tayub Setyo Pradonggo memiliki unsur pendukung sebagai pelengkap dalam pertujukannya, yang pertama yaitu tempat pertunjukan Langen Tayub Setyo Pradonggo dilaksanakan di tempat terbuka. Kedua tata rias dan busana yang digunakan tledhek guna memperindah dan mempercantik tampilan yaitu menggunakan alat-alat make-up pensil alis, eyeliner, mascara, eye shadow, lem bulu mata, kuas make-up, blush on, lipstick, hair spray, sisir rambut, sanggul dan menggunakan kebaya, sewek, keket, bunga, giwang, bros, sampur. Ketiga Gerak Tari Jaipong Setyo padonggo memiliki 4 ragam gerak, ragam 1 buko (yang terdiri dari: gerak ayun-ayun, igel, tumpeng bahu, patah-patah seblak.), ragam 2 (yang terdiri dari: mapan, tranjal, ingsut kanan kiri, megol, tumpeng tali balumbang, selot, ongkek, patah-patah, mayok, miber, tumpeng tindih, legeday, tepak bahu, dan jalan jiwir), ragam 3 (yang terdiri dari singget, menthang, silang tangan , ayun-ayun, jalan mundur, saga kanan, seblak egol,ngiwir sampur, wolak walik, kawilan putar dan Kebyok). Keempat pola lantai yang digunakan dalam pertunjukan Tayub Setyo Pradonggo sangat monoton belum banyak variasi pola lantai yang digunakan dalam pertujukan tersebut. Kelima atau yang terakhir, yaitu Iringan yang digunakan Tari Tayub Jaipong Setyo Pradonggo meliputi kendang jaipong, kendang tayub, bonang barung, bonang penerus, demung I, demung II, saron I saron II, peking, slentem, kenong, ketuk, kempul, gong, gender.
Kesimpulan yang diperoleh dari skripsi ini, bahwa pertunjukan Tayub Setyo Pradonggo tergolong sebagai pertunjukan primer karena bersifat sebagai hiburan pribadi dan memiliki fungsi sebagai pertunjukan yang menghibur penikmatnya sendiri maupun penonton yang melihatnya. Pertunjukan Tayub Setyo Pradonggo digelar di tempat terbuka, seperti halaman rumah pemilik hajatan dan menggunakan panggung tradisional. Para tledhek Tayub Setyo Pradonggo menggunakan riasan cantik berfungsi untuk mempertegas garis-garis wajah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing. Buana yang digunakan Tayub Setyo Pradonggo mempunyai bentuk realis dengan lilitan kain sewek dan potongan kebanyak yang digunakan tledek Tayub Setyo Pradnggo disesuaikan dengan bentuk tubuh masing-masing penari, karena setiap tledek Setyo Pradonggo ukuran badannya tidak sama. Tari Jaipong lebih banyak menggunakan gerak murni dibandingkan gerak maknawi.. Gerak pada Tayub Setyo Pradonggo menggunakan pola lantai lurus, tetapi berkesan monoton, sedangkan pola lantai pada Tari Jaipong Seetyo Pradonggo lebih bervariasi Tari Jaipong pada pertunjukan Tayub Setyo Pradonggo menggunakan gamelan Jawa atau pentatonis, yang digunakan adalah gamelan berlaras salendro sebagai iringannya.
Tulungagung has a large number of tayub groups, approximately 10 groups, such as the Tayub Somplor Budaya group, Suwito Laras, Margo Laras, Sekarsetaman, Ngestiwirama, Puspobudoyo. Of these groups there is one group that has its own charm and is experiencing rapid development compared to other Tayub groups.like the Arts of Langen Tayub Setyo Pradonggo which is located in Segawe Village, Pagerwojo District, Tulungagung Regency. The Langen Tayub Setyo Pradonggo show has a style to be its own identity in processing the show, by adding Jaipong dance to the Tayub Setyo Pradonggo performance.the role of joged / ledhek is very important in Tayub's performance, because it has various roles needed by the community. The dancer / tledhek who danced the Jaipong dance in the Setyo Pradonggo performance was still relatively young, from the age of 18 years and over. Jaipong dance movements presented in the Langen Tayub Setyo Pradonggo show are combined with Gambyongan and Tayub movements.Jaipong's movements in the Tayub Setyo Pradonggo show many adopted the Sundanese Jaipong dance movements. Based on this phenomenon, the writer formulates the problem of how Tayub Setyo Pradonggo's performance is Segawe village, Pagerwojo District, Tulungagung Regency
.This research approach is a qualitative research with descriptive methods to obtain accurate data in accordance with the field. This qualitative research method was chosen because it produces descriptive data forms. To obtain the validity of the data, this study uses triangulation of data obtained from literature studies, observations, interviews, and documentation.
The results of research on the Tayub Setyo Pradonggo Show that the Langen Tayub Setyo Pradonggo Show has supporting elements as a complement in the performance, the first is the Langen Tayub Setyo Pradonggo show held in the open.the two make-up and outfits that are used by Tledhek to beautify and beautify the appearance using eyebrow pencil makeup tools, eyeliner, mascara, eye shadow, eyelash glue, make-up brushes, blush on, lipstick, hair spray, hair comb , bun and using kebaya, sewek, keket, flowers, earrings, brooches, sampur.third Jaipong Setyo Padonggo Dance has 4 movements, 1 buko (consisting of: swinging movements, igel, shoulder cone, seblak fractures), variety 2 (consisting of: steady, tranjal, right and left shifting , megol, cone of balumbang, latch, fare, broken, mayok, miber, overlap, legeday, shoulder pad, and soul path), variant 3 (consisting of singget, menthang, cross, swinging, swinging, road backward, right saga, seblak egol, nirwir sampur, wolak walik, wilan and kebyok).the four floor patterns used in the Tayub Setyo Pradonggo show are very monotonous yet there are not many variations of the floor patterns used in the performance.the fifth or last, namely the accompaniment used Tayub Jaipong Setyo Pradonggo Dance includes jaipong drums, tayub drums, bonang barung, successor bonang, demung I, demung II, saron I saron II, peking, slentem, kenong, knock, kempul, gong, bonang barung, successor bonang, demung I, demung II, saron I saron II, peking, slentem, kenong, knock, kempul, gong, bonang successor, bonang successor, demung I, demung II, saron I saron II, peking, slentem, kenong, knock, kempul, gong, bonang gender.
The conclusion obtained from this thesis, that Tayub Setyo Pradonggo's performance is classified as a primary performance because it is personal entertainment and has a function as a performance that entertains the audience themselves and the viewers who see it.Tayub Setyo Pradonggo's performance was held in an open place, such as the yard of a celebration owner and using a traditional stage. The Tayub Setyo Pradonggo tledhek uses beautiful makeup to function to emphasize facial lines in accordance with their wants and needs.The world used by Tayub Setyo Pradonggo has a realist shape with a cloth sewek and most of the pieces used by Tayub Setyo Pradnggo tledek are adapted to the body shape of each dancer, because each Setyo Pradonggo tledek does not have the same body size. Jaipong dance uses more pure motion than meaningful motion ..the motion on Tayub Setyo Pradonggo uses a straight floor pattern, but it has a monotonous impression, while the floor pattern in Jaipong Seetyo Pradonggo Dance is more varied.