Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk disfemia, makna disfemia, dan fungsi disfemia dalam tuturan ceramah Mamah & Aa Beraksi Indosiar dan Islam Itu Indah Trans TV.
Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data simak bebas libat cakap kemudian dilanjutkan dengan teknik catat. Teknik analisis data yang digunakan adalah hubung banding menyamakan menyamakan hal pokok (HBSP), yaitu teknik yang bertujuan untuk mencari kesamaan hal pokok dari pembedaan dan penyamaan. Penelitian ini menggunakan teori disfemia yakni pengasaran makna atau usaha mengganti kata yang bermakna netral menjadi kata yang bermakna kasar. Sumber data pada penelitian ini adalah tuturan dalam acara ceramah Mamah & Aa Beraksi Indosiar dan Islam Itu Indah Trans TV.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) bentuk disfemia pada tuturan ceramah Mamah & Aa Beraksi Indosiar dan Islam Itu Indah Trans TV yakni kata dalam bentuk dasar dan bentuk turunan yang mencakup kata benda, kata kerja, dan kata sifat kemudian frasa yang mencakup frasa nominal, verbal, dan adjektival. Dalam bentuk disfemia tuturan ceramah juga ditemukan kata atau frasa yang dibentuk dari bahasa daerah seperti bahasa jawa, bahasa sunda, bahasa jakarta, dan ragam bahasa gaul. 2) makna disfemia yang terkandung dalam tuturan ceramah Mamah & Aa Beraksi Indosiar dan Islam Itu Indah Trans TV yakni makna leksikal, makna gramatikal, makna konotatif, dan makna emotif sehingga bentuk disfemia dalam tuturan ditemukan makna disfemia yang terlepas dari konteks dan situasi bahasa sudah bernilai kasar dan makna disfemia yang dipengaruhi konteks kalimat, proses gramatikal, serta situasi berbahasa. 3) fungsi disfemia pada tuturan ceramah Mamah & Aa Beraksi Indosiar dan Islam Itu Indah Trans TV yakni untuk menunjukkan sikap tidak suka, menunjukkan sikap tidak ramah atau jengkel, memberi penekanan suatu tindakan, dan menegaskan makna sehingga fungsi ini akan terbentuk ketika penutur menanggapi pertanyaan atau permasalahan yang sering terjadi dan permasalahan yang diceritakan oleh pemirsa/penonton. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa disfemia sering muncul dalam penyampaian ceramah sesuai dengan kondisi perasaan penutur dan konteks yang sedang dibicarakan.
This research aims to describe the type of dysphemism, the meaning of dysphemism, and the function of dysphemism during Mamah & Aa Beraksi Indosiar and Islam Itu Indah Trans TV talk show.
This reserach uses descriptive qualitative as the research methodology and observation as the data collection technique. After the data are obtained, they are analyzed by looking for the similarity between the comparison and contrast. This present study is focusing on the dysphemism theory which concerns on the changes of meaning from the neutral meaning into the rough one. As a result, the utterances during Mamah & Aa Beraksi Indosiar and Islam Itu Indah Trans TV talk show will be used as the source of data.
The result reveals that 1) the type of dysphemism that appears during the Mamah & Aa Beraksi Indosiar and Islam Itu Indah Trans TV talk show covers the basic and the complex forms including nominal, verbal, and adjective phrase. During the talk show, there are so many words or phrases that constructed by regional language namely Javanese, Sudanese, and any other slang words. 2) the meaning of dysphemism that appear during Mamah & Aa Beraksi Indosiar and Islam Itu Indah Trans TV talk show are lexical meaning, grammatical meaning, connotation meaning, and emotional meaning. Hence, there are a dysphemism which basically out of contex and has a strong meaning and dysphemism which is influenced by either grammatical process or any other circumstances. 3) the functions of dysphemism on the talk show Mamah & Aa Beraksi Indosiar and Islam Itu Indah Trans TV talk show are for showing dislike, pointing out on some action, and clarifying meaning. Those are produced when the speaker answers on the audiences' common problem. As a result, the existence of dysphemism on a talk show depends on the contex discussed.