Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis, yang terjadi apabila pankreas tidak menghasilkan insulin yang kuat, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang diproduksinya. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah yang dikenal dengan istilah hiperglikemia. Penyakit diabetes melitus merupakan ancaman serius bagi pembangunan kesehatan, karena dapat menimbulkan kebutaan, gagal ginjal, kaki diabetes, (ganggren) yang diamputasi, penyakit jantung dan stroke. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kasus diabetes melitus di Jawa Timur dengan pendekatan regresi count data. Faktor yang diduga mempengaruhi adalah kepadatan penduduk, rata-rata kalori penduduk yang mengkonsumsi makanan dan minuman siap saji, persentase masyarakat yang memiliki usia lebih dari 15 tahun dan seorang perokok, jumlah penderita diabetes melitus yang menerima perawatan kesehatan sesuai standar, persentase penderita hipertensi usia > 15 tahun, jumlah desa atau kelurahan yang dilengkapi fasilitas kesehatan, serta persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan model regresi count data. Jumlah kasus diabetes melitus adalah data count yang berdistribusi poisson. Suatu ciri dari distribusi poisson adalah aDiabetes Melitus merupakan penyakit kronis, yang terjadi apabila pankreas tidak menghasilkan insulin yang kuat, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang diproduksinya. Hal ini mengakibatkan terjadinya peningkatan konsentrasi glukosa dalam darah yang dikenal dengan istilah hiperglikemia. Penyakit diabetes melitus merupakan ancaman serius bagi pembangunan kesehatan, karena dapat menimbulkan kebutaan, gagal ginjal, kaki diabetes, (ganggren) yang diamputasi, penyakit jantung dan stroke. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kasus diabetes melitus di Jawa Timur dengan pendekatan regresi count data. Faktor yang diduga mempengaruhi adalah kepadatan penduduk, rata-rata kalori penduduk yang mengkonsumsi makanan dan minuman siap saji, persentase masyarakat yang memiliki usia lebih dari 15 tahun dan seorang perokok, jumlah penderita diabetes melitus yang menerima perawatan kesehatan sesuai standar, persentase penderita hipertensi usia > 15 tahun, jumlah desa atau kelurahan yang dilengkapi fasilitas kesehatan, serta persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan model regresi count data. Jumlah kasus diabetes melitus adalah data count yang berdistribusi poisson. Suatu ciri dari distribusi poisson adalah adanya equidispersi, tetapi pada praktiknya kadang-kadang ditemukan suatu keadaan yang disebut overdispersi. Oleh karena itu, untuk mengatasi overdispersi tersebut digunakan regresi binomial negatif. Data penelitian ini menggunakan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika dan Publikasi Dinas Kesehatan Jawa Timur pada tahun 2021. Model regresi binomial negatif untuk data kasus diabetes melitus adalah : µi = exp(8.377-6.759x1-2.538x2+5.553x3+3.092x4-2.558x5+1.260x6-4.832x7). Hasil dari penelitian yang menunjukkan faktor-faktor yang berpengaruh signifikan pada kasus diabetes melitus di Jawa Timur tahun 2021 adalah kepadatan penduduk dan jumlah penderita diabetes melitus yang menerima perawatan kesehatan sesuai standar.

Diabetes Mellitus is a chronic disease, which occurs when the pancreas does not produce strong insulin, or when the body cannot effectively use the insulin it produces. This results in an increase in the concentration of glucose in the blood which is known as hyperglycemia. Diabetes mellitus is a serious threat to health development, because it can cause blindness, kidney failure, amputated diabetic foot (gangrene), heart disease and stroke. This study aims to analyze the factors that influence the number of diabetes mellitus cases in East Java using the count data regression approach. Factors that are thought to influence are population density, the average calorie consumption of ready-to-drink food and drinks, the percentage of people who are over 15 years old and are a smoker, the number of people with diabetes mellitus who receive standard health care, the percentage of people with hypertension aged > 15 years, the number of villages or sub-districts equipped with health facilities, as well as the percentage of the population that has health insurance. This study uses the count data regression model approach. The number of cases of diabetes mellitus is count data with Poisson distribution. A feature of the Poisson distribution is the presence of equidispersion, but in practice a situation called overdispersion is sometimes found. Therefore, to overcome the overdispersion, negative binomial regression is used. The data for this study used data obtained from the Central Bureau of Statistics and Publication of the East Java Health Office in 2021. The negative binomial regression model for diabetes mellitus case data is: µi = exp(8.377-6.759x1-2.538x2+5.553x3+3.092x4-2.558x5+1.260x6-4.832x7) . The results of the study show that the factors that have a significant effect on cases of diabetes mellitus in East Java in 2021 are population density and the number of people with diabetes mellitus who receive standard health care.