PERKEMBANGAN KERAJAAN GIRI KEDATON TAHUN 1548-1605
DEVELOPMENT OF GIRI KEDATON KINGDOM IN 1548-1605
Kerajaan Giri Kedaton sebagai sebuah wilayah yang berlokasi di Pesisir Utara Pulau Jawa telah memainkan peran penting dalam perjalanan sejarah Nusantara. Peranan penting Giri Kedaton secara nyata dan mandiri muncul dan berkembang secara pesat mulai akhir abad ke-15 sampai dengan akhir abad ke-18 M. Sejak menjadi pusat kekuasaan dan keagamaan pada akhir abad ke-15 M, giri terus berkembang sepanjang abad ke-16 M, dan kemudian mengalami kejayaan sampai pada awal abad ke-17 M.
Penelitian ini dilakukan di daerah kerajaan Giri kedathon waktu itu yang berlokasi di kecamatan kebomas kota gresik kabupaten jawa timur. Sedangkan, untuk waktu penelitian ini yaitu pada tahun 1548-1605 masehi. Karena pada masa periode Sunan Prapen inilah kerajaan Giri Kedaton mencapai zaman keemasan. Giri tampil sebagai kerajaan Imam Islam yang berpengaruh baik di Jawa maupun di sepanjang pantai pulau-pulau nusantara bagian timur. Sunan Prapen juga membawa kerajaan giri pada kondisi yang makmur, berperan sebagai pusat peradaban islam di pesisiran pulau jawa.
Berdasarkan latar belakang diatas memunculkan rumusan masalah yaitu (1) Bagaimana situasi dan kondisi Giri kedathon pada tahun 1548-1605 masehi?, (2) Bagaimana proses peralihan dari pondok pesantren menajadi pusat pemerintahan kerajaan?, dan (3) Bagaimana eksistensi Kerajaan Giri Kedaton pada masa Kasunanan dan Pasca Kasunanan?. Penilitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari (1) heuristik, (2) kritik sumber, (3) interpretasi, dan (4) historiografi.
Hasil penelitian ini menjelaskan tentang masa kejayaan Giri Kedaton pada masa kepemimpinan Sunan Prapen dan pada masa inilah Kerajaan Giri Kedaton berada di puncak keemasan, karena pada saat itu Giri tampil sebagai kerajaan yang berpengaruh yakni sebagai tempat legitimasi politik. Munculnya kekuasaan rohani dan politik yang kemudian memperoleh supremasi di Jawa dan daerah lainnya menyebabkan seluruh aktivitas kehidupan di Gresik tidak mungkin dipisahkan dengan Giri. Pengaruh kekuasaan rohani Sunan Prapen dalam perkembangan politik di Jawa dapat dibuktikan ketika Sultan Pajang, yakni Kyai Gedhe Pemanahan datang menemui Sunan Prapen untuk meminta legitimasi menjadi raja di Pajang. Pada ekonomi juga berkembang hingga menjadi pusat perdagangan pada saat itu.
Pengganti Sunan Prapen tidak lagi bergelar sunan, tapi Panembahan, satu gelar lebih rendah dibandingkan dengan sunan. Perubahan gelar ini kabarnya atas campur tangan Sultan Pajang. Disinilah kekuasaan kharismatik dapat memperkuat kekuasaan politik, ekonomi, dan sosial apabila seseorang menyandangnya.
Giri Kedaton Kingdom was located on the North Coast of Java Island and it has played an important role in the history of the Archipelago. Giri Kedaton's important role was evident and independent and developed rapidly from the late 15th century to the end of the 18th century AD.
This research was conducted in the kingdom area of Giri kedathon, which located in the kebomas Gresik city of East Java. Meanwhile, yhe occurrence that used in this research around 1548-1605 AD. Because during that Period of time, kingdom of Giri Kedaton reached the glorious time under the leadership of sunan prapen Giri appeared as an influential Islamic kingdom in Java and along the coast of the eastern archipelago islands. Sunan Prapen also brought Giri kingdom to prosperous conditions, it served as the center of Islamic civilization on the coast of Java Island.
Based on the background above, the problem formulation can be divide in three, these are (1) How the situation and condition of Giri kedathon in 1548-1605 AD?, (2) How the process of transitioning from boarding school to the center of government?, and (3) How was the existence of the Kingdom of Giri Kedaton in the kasunanan and post-Kasunanan?. This study used historical research methods consisting of (1) heuristics, (2) source criticism, (3) interpretation, and (4) historiography.
The purpose of this research is explaining about the glorious time of Giri Kedaton during the leadership of Sunan Prapen. At this time the Kingdom of Giri Kedaton was at the peak of glory as Giri appeared as an influential kingdom in a reason of the political legitimacy. The emergence of spiritual and political power that later gained supremacy in Java and other regions. It was made all life activities in Gresik impossible to separate from Giri. The influence of Sunan Prapen's spiritual power in political development in Java can be proven when the Sultan of Pajang, Kyai Gedhe Pemanahan came to see Sunan Prapen to ask for legitimacy to become king in Pajang. The economy also developed to become a trading center at that time.
Sunan Prapen's successor no longer holds the title of ‘sunan’, but ‘Panembahan’, one title lower than ‘sunan’. This title change was reportedly due to the intervention of the Sultan of Pajang. This is where charismatic power can strengthen political, economic, and social power if one holds it.