PENERAPAN TEKNOLOGI E-TILANG BERBASIS CCTV (STUDI KASUS DI KOTA SURABAYA)
IMPLEMENTATION OF CCTV-BASED E-TILANG TECHNOLOGY (CASE STUDY IN SURABAYA CITY)
E-tilang merupakan proses penindakan tilang yang menggunakan teknologi berupa aplikasi sehingga penilangan yang dahulu dalam penyelesaiannya rumit dan memakan banyak waktu, serta terdapat pungutan liar dari petugas petugas berharap dapat dihapus dengan adanya sistem tersebut. Kenyataannya dalam sistem tersebut, masih ditemukan beberapa faktor-faktor penghambat. Tujuan yang ingin digapai pada penerapan E-Tilang ini adalah untuk mengetahui proses penerapan E-Tilang berbasis CCTV dalam penyelesaian perkara pelanggaran lalu lintas, mengetahui faktor-faktor yang memperhambat dalam proses penerapan E-Tilang, dan mengetahui solusi yang diberikan untuk permasalahan yang terjadi pada penerapan E-Tilang. Sistem E-Tilang dalam penyelesaiannya terdapat 10 tahapan dalam penyelesaiannya. Diketahui sejak diberlakukannya E-Tilang di Kota Surabaya masih banyak ditemukan banyak pelanggaran yang terjadi seperti menerobos Trafic Light, melebihi batas kecepatan, tidak menggunakan sabuk keselamatan, melanggar marka dan lajur, tidak menggunakan helm atau helm tudak sesuai dengan standar SNI. Faktor penghambat dari sistem E-tilang karena tingginya masyarakat yang belum memahami maupun kurang mengetahui bahwa E-Tilang telah diterapkan dan tata cara penerapannya, adanya gangguan sinyal yang sering terjadi dalam penggunaan serta masih terdapat petugas yang melakukan pungutan liar kepada pelanggar sebab kurangnya pemasangan CCTV, sehingga perlu mensosialisasikan yang lebih terus-menerus dan mmeluas kepada masyarakat, pemasangan sinyal alternatif dan penambahan kamera CCTV untuk setiap jalan di Kota Surabaya.
Kata kunci: E-Tilang, Faktor Penghambat, Pelanggaran lalu lintas
E-tilang is a traffic ticketing process that uses technology in the form of application so that the former traffic ticketing that is hard to proceed, take much times, and contained illegal charges from the officers hopefully can be erased. The fact is some problems still can be found in E-tilang system. The purpose of this study is to know the implementation process of E-tilang based on CCTV in the completion of the traffic violation, factors that inhibiting implementation of E-tilang, and knowing the solution that can be given in E-tilang implementation problem. E-tilang system have 10 stages to settle the problems. Since E-tilang are applied in Surabaya, many traffic violations are found such as passing through traffic light, exceeding the speed limit, not using seatbelt, violate the road sign, using helmet that is not adequate SNI standard. The inhibiting factor of the E-Tilang system due to the high number of people who do not understand or do not know that E-Tilang has been applied and the procedures for its application, the existence of signal interference that often occurs in use and there are still officers who carry out illegal levies on offenders due to the lack of installation of CCTV, so it is necessary to socialize more continuously and mmeluas to the community, the installation of alternative signals and the addition of CCTV cameras for each road in Surabaya.
Keywords: E-tilang, Inhibiting Factors, Traffic Violations.