Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan upaya karang taruna unit 011 dalam mencegah disintegrasi masyarakat di Rumah Susun Dakota Kota Jakarta Pusat. Dalam penelitian ini menggunakan teori struktural fungsional dari Talcott Parsons. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dimulai dengan menggunakan reduksi data, selanjutnya penyajian data lalu ditarik kesimpulan. Teknik keabsahan menggunakan triangulasi teknik dengan menggali kebenaran informasi tertentu dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa cara.
Hasil penelitian ini sebagai berikut: (1) musyawarah pemuda, kegiatan ini dilakukan oleh karang taruna sebagai bentuk konsolidasi awal untuk merumuskan langkah yang akan diambil. Karang taruna memandang pemuda sebagai langkah awal untuk mewujudkan masyarakat Dakota yang rukun tidak ada konflik. (2) lomba futsal dan karnaval, memanfaatkan banyak unsur yang ada di Rumah Susun Dakota, karang taruna menggunakan lomba futsal dan karnaval untuk menyatukan kembali masyarakat Dakota dan disertakan juga nilai-nilai kebersamaan dalam keberagaman. (3) kegiatan keagamaan, masyarakat Dakota yang memiliki beragam agama maupun kepercayaan sering dimanfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan kegaduhan didalam masyarakat. Karang taruna menggunakan kegiatan keagamaan dengan disertakan nilai-nilai yang membangkitkan rasa kebersamaan. Selain mengenai upaya yang dilakukan oleh karang taruna, dalam penelitian ini juga ditemukan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut. Kendala yang dihadapi adalah penolakan yang dilakukan masyarakat Rumah Susun Dakota Kota Jakarta Pusat yang berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh karang taruna tidak dapat menarik minat masyarakat untuk bergabung dan juga waktu pelaksanaan yang sering berbenturan dengan agenda warga yang lain.
Kata kunci : disintegrasi masyarakat, karang taruna, rumah susun Dakota kota Jakarta Pusat
This study aims to explain the efforts of unit 011 youth in preventing community disintegration in Dakota Flats The Central Jakarta. In this study using structural functional theory from Talcott Parsons. This study uses a qualitative approach to the type of descriptive research. Determination of informans in this study using purposive sampling technique. Data collection is done by using observation, interview, and documentation technique. The data analysis technique starts with using data reduction, then the data presentation is then drawn. The validity technique uses triangulation technique by exploring the truth of certain information by checking the data that has been obtained through several ways.
The results of this study are as follows: (1) Youth deliberation, this activity is carried out by youth organization as a form of initial consolidation to formulate steps to be taken. Youth organization see youth as a first step towards realizing a harmonious Dakota society without conflict. (2) Futsal and Carnival, utilizing many elements in the Dakota Flats, youth clubs using futsal and carnival competitions to reunite the Dakota community and include the values of togetherness in diversity. (3) Religions activities, Dakota people who have a variety of religions and beliefs are often used by people who are not responsible for creating noise in the community. Youth organizations use religious activities with values that evoke a sense of togetherness. In addition to the efforts made by youth groups, this study also found obstacles in the these activities. The obstacle that was faced was the rejection by the people of Dakota Flats the Central Jakarta which came from the activities carried out by the youth organization that cloud not attract the interest of the community to join and also the implementation time which often clashed with other residents agendas.
Keywords: Youth Organization, Community Disintegration, Dakota Flats the Central Jakarta