Digilib | Universitas Negeri Surabaya

Jenis Dokumen

Disertasi
Karya Akhir S1
Karya Akhir S2
Karya Akhir S3
Skripsi
Tesis
Tugas Akhir D3
Tugas Akhir D4

Fakultas

Ilmu Pendidikan
Bahasa & Seni
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Sosial & Politik
Hukum
Psikologi
Teknik
Ekonomika dan Bisnis
Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan
Vokasi
Pascasarjana

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PRODAMAS) PLUS PADA BIDANG EKONOMI DI KELURAHAN BANGSAL KOTA KEDIRI (STUDI PADA KOPERASI SEHAT SEJAHTERA ERWE 2 BANGSAL)

Kode Dokumen : 0003/FISH-AN/2023

Penulis Utama : GEBRIEL IRENE YULISTYA

NIM Penulis Utama: 19040674063

Tahun : 2023

Judul ID :

IMPLEMENTASI PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PRODAMAS) PLUS PADA BIDANG EKONOMI DI KELURAHAN BANGSAL KOTA KEDIRI (STUDI PADA KOPERASI SEHAT SEJAHTERA ERWE 2 BANGSAL)

Judul EN :

IMPLEMENTATION OF THE COMMUNITY EMPOWERMENT PROGRAM (PRODAMAS) PLUS IN THE ECONOMIC FIELD IN BANGSAL KOTA KEDIRI (STUDY ON THE SEHAT SEJAHTERA ERWE 2 BANGSAL COOPERATIVE)

Sumber : UNESA - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - Jurusan S1 Ilmu Administrasi Negara - 19040674063 - 2023

Jenis Dokumen : Skripsi

Abstrak ID :

Pembangunan daerah merupakan aspek penting dalam kesejahteraan masyarakat yang menjadi dasar untuk menggali potensi, sumber daya, dan ciri khas masing-masing daerah yang dapat dikembangkan dalam berbagai kegiatan demi terwujudnya masyarakat yang berdaya. Tantangan yang harus dihadapi adalah apakah daerah sudah memiliki kesiapan dan kemampuan untuk dapat menyejahterakan masyarakat melalui pembangunan daerah atau program pemberdayaan tersebut. Kesiapan dan kemampuan daerah dapat dilihat dari inovasi dan kreativitas dari daerah untuk membuat program yang benar-benar memberdayakan masyarakat, salah satunya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Kediri melalui Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas) Plus. Pada implementasi Prodamas Plus bidang ekonomi di Kelurahan Bangsal, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri ditemukan permasalahan dari aspek keterserapan anggaran, aspek pemahaman program, dan aspek partisipasi masyarakat. Salah satu cakupan bidang ekonomi Prodamas Plus adalah pemberian dana hibah kepada setiap koperasi RW di Kota Kediri. Koperasi Sehat Sejahtera ERWE 2 Bangsal merupakan satu-satunya Koperasi Rukun Warga (RW) di Kelurahan Bangsal yang aktif dan berhasil mendapatkan dana hibah Prodamas Plus dengan menjalankan usaha simpan pinjam. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitian adalah implementasi Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas) Plus pada bidang ekonomi di Kelurahan Bangsal Kota Kediri (Studi pada Koperasi Sehat Sejahtera ERWE 2 Bangsal) dengan menggunakan teori implementasi kebijakan bottom up menurut Elmore, Lipsky, Hjern, dan O’Porter dalam (Tahir 2011:136).

Implementasi Prodamas Plus pada bidang ekonomi di Kelurahan Bangsal (Studi pada Koperasi Sehat Sejahtera ERWE 2 Bangsal) teridentifikasi jaringan aktor yang terlibat, yaitu Pemerintah Kota Kediri, Kelurahan Bangsal, Ketua RW, Ketua RT, Pengawas Koperasi, Anggota dan Pengurus Koperasi Sehat Sejahtrera ERWE 2 Bangsal, serta Dinas Koperasi dan UMTK. Jenis kebijakan yang diambil merupakan atas hasil musyawarah dan kesepakatan dari para anggota koperasi, pengurus koperasi dan dengan didukung dari Kelurahan Bangsal untuk mendirikan Koperasi RW. Secara teknis, pelaksanaan Koperasi RW masih melibatkan pejabat pemerintah, yakni Pegawai Kelurahan Bangsal sebagai Tim Fasilitasi Prodamas Plus Kelurahan, serta Dinas Koperasi dan UMTK sebagai Penyedia dengan dan Tim Pembina Teknis. Namun, pelaku utamanya adalah masyarakat atau anggota koperasi. Dengan adanya dana hibah Prodamas Plus, dapat memberikan manfaat kesejahteraan kepada para anggota, karena kebutuhannya dapat tercukupi. Implementasi kebijakan tersebut merupakan hasil dari prakarsa masyarakat sendiri. Pada Koperasi Sehat Sejahtera ERWE 2 Bangsal, keterlibatan LPMK Kelurahan Bangsal hanya sebatas pengawas atau pengontrol terhadap jalannya koperasi dan dalam pelaksanaan Koperasi Sehat Sejahtera ERWE 2 Bangsal tidak bekerjasama dengan pihak LPMK.

Kata Kunci: Implementasi, Prodamas, Koperasi

Abstrak EN :

Regional development is an important aspect of community welfare which is the basis for exploring the potential, resources and characteristics of each region which can be developed in various activities for the realization of an empowered society. The challenge that must be faced is whether the regions have the readiness and ability to be able to prosper the community through regional development or empowerment programs. Regional readiness and capability can be seen from the innovation and creativity of the regions to create programs that truly empower the community, one of which is carried out by the City Government of Kediri through the Community Empowerment Program (Prodamas) Plus. In the implementation of Prodamas Plus in the economic sector in Bangsal Village, Pesantren District, Kediri City, problems were found from aspects of budget absorption, aspects of program understanding, and aspects of community participation. One of the scopes of Prodamas Plus's economic field is the provision of grants to each RW cooperative in the City of Kediri. The Sehat Sejahtera ERWE 2 Bangsal Cooperative is the only RW Cooperative in the Bangsal Village that is active and has succeeded in obtaining Prodamas Plus grants by running a savings and loan business. The type of research used is descriptive with a qualitative approach. The focus of the research is the implementation of the Community Empowerment Program (Prodamas) Plus in the economic field in the Bangsal Village, Kediri City (Study on the Sehat Sejahtera ERWE 2 Bangsal Cooperative) using the bottom up policy implementation theory according to Elmore, Lipsky, Hjern, and O'Porter in (Tahir 2011:136).

The implementation of Prodamas Plus in the economic sector in Bangsal Village (Study on the Sehat Sejahtera ERWE 2 Bangsal Cooperative) identified a network of actors involved, namely the City Government of Kediri, Bangsal Village, Head of RW, Head of RT, Cooperative Supervisor, Members and Management of the Sehat Sejahtera Erwe 2 Bangsal Cooperative, as well as the Office of Cooperatives and UMTK. The type of policy adopted is the result of deliberation and agreement from cooperative members, cooperative management and with support from the Bangsal Village to establish a RW Cooperative. Technically, the implementation of RW Cooperatives still involves government officials, namely Bangsal Village Employees as the Village Prodamas Plus Facilitation Team, as well as the Cooperative and UMTK Offices as Providers with and Technical Guidance Teams. However, the main actors are the community or cooperative members. With the existence of Prodamas Plus grants, it can provide welfare benefits to members, because their needs can be fulfilled. The implementation of these policies is the result of the community's own initiative. In the Sehat Sejahtera ERWE 2 Bangsal Cooperative, the involvement of the Bangsal Village LPMK was only limited to overseeing or controlling the operation of the cooperative and in implementing the Sehat Sejahtera ERWE 2 Bangsal Cooperative it did not cooperate with the LPMK.

Keywords: Implementation, Prodamas, Cooperative

Link Artikel

File Abstrak

File Lampiran