TRADHISI SEDHEKAH BUMI ING DESA LUKREJO KECAMATAN KALITENGAH KABUPATEN LAMONGAN
(TINTINGAN FOLKLOR)
TRADITION OF EARTH ALMS IN LUKREJO VILLAGE, KALITENGAH DISTRICT, LAMONGAN REGENCY
(FOLK STUDY)
Kebudayaan Jawa termasuk ke dalam jenis folklor karena kebudayaan tersebut masih berkembang dan dilaksanakan secara terus menerus hingga saat ini. Seperti halnya Tradisi Sedekah Bumi di Desa Lukrejo, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan yang dilaksanakan setiap bulan September/Oktober. Tradisi ini dilakukan masyarakat dengan memilih hari terbaik untuk melakukan tradisi ini, yaitu hari Rabu Kliwon dan Kamis Legi. Tradisi ini dilakukan masyarakat untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki berupa hasil panen yang melimpah.
Fokus penelitian ini adalah sejarah, ubarampe dan maknanya, fungsi, kepercayaan, dan upaya pelestarian Tradisi Sedekah Bumi. Rumusan masalah tersebut penelitian ini memiliki tujuan yaitu, dapat menambah pengetahuan, wawasan, dan pegalaman bagi peneliti untuk meneliti tetntang Sedekah Bumi yang tempatnya ada di Desa Lukrejo, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan. Konsep dan teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan teori folklor, konsep makna dan simbol, konsep fungsi, konsep perubahan, dan konsep pelestarian.
Hasil penelitian mengungkap awal mula Tradisi Sedekah Bumi yang dilaksanakan di Desa Lukrejo, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan. Tahapan atau tata laku dalam Tradisi Sadekah Bumi adalah adanya musyawarah desa, kerja bakti, mendirikan terop, khotmil Qur’an, menyiapkan ubarampe menyembelih kambing, memotong kambing, memasak gulai, mengumpulkan ambeng, ziarah, membaca shalawat, tahlil, pengajian, makan bersama, membagi ambeng, udhik-udhikan, kirab gunungna, pagelaran reyog, rapat panitia, bersih lapangan, membongkar terop. Jenis ubarampe dan makna yang terkandung dalam ubarampe yakni kambing, bumbu gulai, santan, nasi putih, bunga, gunungan, uang kertas, kuwali, alu dan lesung, serta terop. Tradisi ini juga memiliki fungsi yang bermanfaat bagi masyarakat Desa Lukrejo maupun masyarakat luar Desa Lukrejo yakni sebagai sistem proyeksi, sarana pengesahan lembaga kebudayaan, sarana pengendali sosial, dan sarana pendidikan, ada juga fungsi lain yakni fungsi ekonomi, religi, pelestarian budaya, dan hiburan. Upaya pelestarian juga diterapkan dalam masyarakat supaya Tradisi Sadekah Bumi tersebut tetap lestari dilakukan dengan cara upaya dari pemerintah, masyarakat, sekolah, dan pemanfaatan teknologi media sosial.
Kata-kunci : folklor, tradisi, tradisi sedekah bumi.
Javanese culture is included in the type of folklore because the culture is still developing and is carried out continuously until now. Like the Sedekah Bumi Tradition in Lukrejo Village, Kalitengah District, Lamongan Regency which is held every September/October. This tradition is carried out by the community by choosing the best day to carry out this tradition, namely Wednesday Kliwon and Thursday Legi. This tradition is carried out by the community to express gratitude to God Almighty who has given sustenance in the form of abundant harvests.
The formulation of the problem in this study is the history, ubarampe and its meaning, function, belief, and efforts to preserve the Sedekah Bumi Tradition. The formulation of the problem in this study has the aim of increasing knowledge, insight, and experience for researchers to research Sedekah Bumi which is located in Lukrejo Village, Kalitengah District, Lamongan Regency. The concepts and theories used in this study are using folklore theory, the concept of meaning and symbol, the concept of function, the concept of change, and the concept of preservation.
The results of the study revealed the beginning of the Earth Alms Tradition in Lukrejo Village, Kalitengah District, Lamongan Regency. The stages or procedures in the Earth Alms Tradition are village deliberation, community service, erecting a terop, khotmil Qur'an, preparing ubarampe, slaughtering goats, cutting goats, cooking curry, collecting ambeng, pilgrimage, reading shalawat, tahlil, religious studies, eating together, sharing ambeng, udhik-udhikan, mountain procession, reyog performance, committee meeting, cleaning the field, dismantling the terop. The types of ubarampe and the meanings contained in the ubarampe are goats, curry spices, coconut milk, white rice, flowers, gunungan, paper money, kuwali, pestle and mortar, and terop. This tradition also has a useful function for the people of Lukrejo Village and the people outside Lukrejo Village, namely as a projection system, a means of ratifying cultural institutions, a means of social control, and a means of education, there are also other functions, namely economic, religious, cultural preservation, and entertainment functions. Preservation efforts are also implemented in society so that the Sadekah Bumi Tradition remains sustainable through efforts from the government, community, schools, and the use of social media technology.
Keywords: folklore, tradition, earth alms tradition.