PENGARUH KAOLIN SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI TERHADAP MORTAR GEOPOLIMER BERBASIS FLY ASH DENGAN KONSENTRASI NaOH 6 MOLAR
THE EFFECT OF KAOLIN AS A SUBSTITUTION MATERIAL ON FLY ASH BASED GEOPOLYMER MORTAR WITH 6 MOLAR NaOH CONCENTRATION
Produksi semen memiliki kekurangan yaitu sisa hasil produksi menghasilkan emisi karbon ( CO2) yang kurang baik untuk lingkungan. Penelitian terus dilakukan dan muncul berbagai inovasi dalam upaya alternatif pengganti semen yang biasa disebut geopolimer. Geopolimer merupakan suatu bahan yang terdiri dari Silika (Si) dan Alumina (Al) sebagai bahan utama kemudian dilarutkan menggunakan sodium silikat dan sodium hidroksida. Mortar geopolimer pada penelitian ini menggunakan bahan baku abu terbang yang kemudian disubstitusi dengan kaolin dengan rasio yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh subtitusi kaolin pada mortar geopolimer berbasis abu terbang dengan konsentrasi NaOH 6 Molar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif dan teknik pengumpulan data secara langsung. Benda uji menggunakan persentase kaolin 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, dan 60% terhadap abu terbang dengan perlakuan suhu ruang. Pengujian mortar dilakukan pada usia 7, 14, 28 untuk mengetahui pengaruh substitusi kaolin terhadap kuat tekan dan porositas. Hasil pada penelitian diperoleh kuat tekan tertinggi dan porositas terendah terdapat pada rasio kaolin 0,2. Pada rasio kaolin 0,3 dan 0,4 masih memenuhi kuat tekan rencana sebesar 20 MPa. Sedangkan pada rasio kaolin >5 hasil pengujian kurang optimal karena tidak memenuhi kuat tekan rencana.
Cement production has the disadvantage that the remaining production results in carbon emissions (CO2) which is not good for the environment. Research continues to be carried out and various innovations have emerged in an alternative effort to replace cement, commonly called geopolymer. Geopolymer is a material consisting of Silica (Si) and Alumina (Al) as the main ingredients and then dissolved using sodium silicate and sodium hydroxide. The geopolymer mortar in this study uses fly ash as raw material which is then substituted with kaolin with different ratios. This research aims to determine the effect of kaolin substitution on fly ash-based geopolymer mortar with 6 Molar NaOH concentration. This research used experimental method with quantitative approach and direct data collection technique. The test specimens used 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, and 60% kaolin percentage against fly ash with room temperature treatment. Mortar testing was conducted at the age of 7, 14, 28 to determine the effect of kaolin substitution on compressive strength and porosity. The results showed that the highest compressive strength and the lowest porosity were found at a kaolin ratio of 0.2. At kaolin ratios of 0.3 and 0.4 still meet the compressive strength plan of 20 MPa. While at kaolin ratios >5 the test results are less than optimal because they do not meet the compressive strength plan.