Hubungan Kadar Hemoglobin Darah dengan Kelelahan Kerja pada Buruh Wanita di Pabrik Kecap Cap Jeruk Pecel Tulen Surabaya 

The Relationship Between Blood Hemoglobin Levels and Work Fatigue in Female Workers at The Surabaya Pecel Tulen Orange Soy Sauce Factory 

Anemia dapat diidentifikasi dengan menggunakan parameter kadar hemoglobin. Hemoglobin memiliki peran dalam mengangkut oksigen menuju ke otak. Menurunnya kadar hemoglobin atau terjadinya anemia dapat mengakibatkan suplai oksigen ke otak juga menurun sehingga dapat mengganggu fungsi otot dan otak. Fungsi otot dapat mengakibatkan tubuh merasa cepat lelah, lesu dan lemah, sedangkan pada otak akan mengakibatkan sulit konsentrasi, mudah mengantuk, mudah pusing dan kepala terasa sakit. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis ada tidaknya hubungan anemia dengan tingkat kelelahan pada buruh pabrik wanita di pabrik Kecap Cap Jeruk Pecel Tulen. Penelitian ini menggunakan jenis Cross Sectional. Responden yang digunakan merupakan seluruh populasi buruh wanita pabrik Kecap Cap Jeruk Pecel Tulen, namun pada saat pengambilan data berlangsung terdapat 41 buruh wanita yang berhasil diukur. Data yang diukur adalah pengukuran kadar hemoglobin untuk menentukan tingkat anemia dan menggunakan kuesioner Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) untuk mengukur tingkat kelelahan. Pengolahan data analisis bivariat menggunakan uji Spearman Rank. Berdasarkan analisis data didapatkan responden yang termasuk kategori anemia ringan (22%), kategori anemia sedang (36%), kategori anemia berat (15%) dan tidak mengalami anemia (27%). Responden yang mengalami kelelahan tingkat ringan (44%), kelelahan tingkat sedang (44%), dan kelelahan tingkat berat (12%). Hasil uji Spearman Rank menunjukkan p-value<0,05 dan r=0,318 sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan bermakna secara statistik kadar hemoglobin dengan kelelahan kerja pada buruh wanita di pabrik Kecap Surabaya dengan koefisien korelasi rendah. Perusahaan disarankan melakukan manajemen kelelahan kerja sehingga dapat meminimalisir dampaknya, pada karyawan perlu dilakukan secara berkala pengecekan kesehatan dan anjuran untuk mengkonsumsi makanan tinggi zat besi. 

Anemia can be identified using the hemoglobin level parameter. Hemoglobin has a role in transporting oxygen to the brain. Decreased hemoglobin levels or anemia can result in decreased oxygen supply to the brain, which can interfere with muscle and brain function. Muscle function can cause the body to feel tired, lethargic and weak, while the brain will cause difficulty concentrating, drowsiness, dizziness and headaches. The purpose of this study was to analyze whether there is a relationship between anemia and the level of fatigue in female factory workers at the Soy Sauce factory. This research uses Cross Sectional type. The respondents used is the entire population of female workers of the Tulen Pecel Orange Soy Sauce factory. But at the time of data collection there were 41 female workers who were successfully measured. The data measured were measurements of hemoglobin levels to determine the level of anemia and using the Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) questionnaire to measure fatigue levels. Data processing bivariate analysis using Spearman Rank test. Based on data analysis, respondents were found to be in the mild anemia category (22%), moderate anemia category (36%), severe anemia category (15%) and not anemic (27%). Respondents who experienced mild fatigue (44%), moderate fatigue (44%), and severe fatigue (12%). The results of the Spearman Rank test showed a p-value <0.05 and r= 0.314 so it can be concluded that there is a statistically significant relationship between hemoglobin levels and fatigue in female workers at the Cilantro Pecel Tulen soy sauce factory in Surabaya with a low correlation coefficient. Companies are advised to manage work fatigue so that it can minimize its impact. Employees need to have regular health checks and are advised to consume foods high in iron.