PENGARUH FINANCIAL DISTRESS, LEVERAGE DAN FREE CASH FLOW TERHADAP MANAJEMEN LABA

(Perusahaan Sektor Transportasi & Logistik di Bursa Efek Indonesia 2019-2021)

THE EFFECT OF FINANCIAL DISTRESS, LEVERAGE DAN FREE CASH FLOW ON EARNINGS MANAGEMENT

(Transportation & Logistics Sector Companies on the Indonesia Stock Exchange 2019-2021)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh financial distress, leverage dan free cash flow terhadap manajemen laba baik manajemen laba secara rill maupun akrual. Manajemen laba adalah perilaku curang manajer untuk mengecoh para stakeholders dengan merubah angka pada laporan keuangan. Sampel penelitian terdapat 21 perusahaan dari sektor transportasi dan logistik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2019-2021 menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan analisis data panel dengan STATA 14.2. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap manajemen laba rill dan akrual. Namun secara parsial untuk Financial Distress (FD) dan Free Cash Flow (FCF) tidak berpengaruh terhadap manajemen laba rill (REM). Variabel FD dan FCF bukan sebagai faktor penyebab manajer melakukan REM atau tidak melakukan REM, perusahaan yang mengalami Financial Distress atau menunjukan angka FCF yang rendah cenderung fokus untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Leverage (LEV) berpengaruh positif terhadap manajemen laba rill. Perusahaan dengan nilai LEV yang tinggi menunjukan utang yang lebih besar daripada asset, sehingga manajer melakukan REM untuk menutupi angka utang perusahaan. Financial Distress dan Leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba akrual (AEM). Perusahaan yang mengalami Financial Distress atau menunjukan Leverage yang tinggi membuat manajer berfokus untuk mengatasi permasalah tersebut, sehingga kedua faktor tersebut tidak menjadi faktor utama manajer melakukan AEM. Free cash flow berpengaruh negatif terhadap manajemen laba akrual. Nilai FCF yang rendah menunjukan kinerja perusahaan dalam mengelola keuangan buruk, sehingga manajer cenderung melakukan AEM untuk menutupi hal tersebut. 

This study aims to determine the effect of financial distress, leverage and free cash flow on earnings management, both real and accrual earnings management. Earnings management is a manager's fraudulent behavior to deceive stakeholders by changing the numbers in the financial statements. The research sample consisted of 21 companies from the transportation and logistics sector listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for the 2019-2021 period using purposive sampling. Data analysis used panel data analysis with STATA 14.2. The results of the study show that simultaneously the independent variables affect real earnings management and accruals. But partially, financial distress (FD) and free cash flow (FCF) have no effect on real earnings management (REM). The FD and FCF variables are not a factor causing managers to do REM or not to do REM, companies that experience financial distress or show low FCF numbers tend to focus on improving company performance. Leverage (LEV) has a positive effect on real earnings management. Companies with high LEV values show greater debt than assets, so managers do REM to cover the company's debt figures. Financial distress and leverage have no effect on accrual earnings management (AEM). Companies that experience financial distress or show high leverage make managers focus on overcoming these problems, so that these two factors are not the main factors for managers to carry out AEM. Free cash flow has a negative effect on accrual earnings management. A low FCF value indicates a company's poor financial management performance, so managers tend to do AEM to cover this up.