KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA TANAH LONGSOR DI DESA BARENG KECAMATAN SAWAHAN KABUPATEN NGANJUK
COMMUNITY PREPAREDNESS FOR LANDSLIDES IN BARENG VILLAGE, SAWAHAN SUB-DISTRICT, NGANJUK DISTRICT
Desa Bareng merupakan desa dengan frekuensi bencana tanah longsor yang tinggi di Kabupaten Nganjuk, setiap tahun terjadi satu hingga empat kejadian tanah longsor. Kondisi frekuensi bencana tanah longsor yang tinggi ini mengharuskan seluruh masyarakat untuk memiliki pengetahuan dan sikap siaga bencana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesiapsiagan masyarakat terhadap bencana tanah longsor di Desa Bareng, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk.
Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif persentase. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang berada di Desa Bareng yang berusia 18-56 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket/kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu statistik sederhana dengan persentase. Aspek kesiapsiagaan yang dinilai yaitu kesiapsiagaan menurut LIPI-UNESCO/ISDR 2006.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kesiapsiagaan masyarakat tergolong tinggi pada aspek pengetahuan sebesar 65,7% dan rencana keadaan darurat bencana sebesar 63,2%, dan tergolong rendah pada aspek kebijakan sebesar 62%, sistem peringatan dini sebesar 61,2%, dan mobilisasi sumber daya sebesar 62,4%. Tingginya aspek pengetahuan dan rencana keadaaan darurat ini menunjukkan bahwa masyrakat sudah memiliki pengetahuan dan motivasi dalam upaya penanggulangan bencana. Namun hasil yang rendah ditunjukkan pada aspek yang berhubungan dengan teknis, seperti pada aspek kebijakan, sistem peringatan dini, dan mobilisasi sumber daya. Oleh karena itu diperlukan adanya peningkatan pada aspek aspek kebijakan, sistem peringatan dini, dan mobilisasi sumber daya kepada mayarakat melalui upaya sosialisasi maupun pelatihan penanggulangan bencana.
Kata kunci : Kesiapsiagaan Masyarakat, Bencana Tanah Longsor
Bareng Village is a village with a high frequency of landslides in Nganjuk Regency, with one to four landslides occurring each year. The high frequency of landslides requires the entire community to have knowledge and attitude of disaster preparedness. This study aims to analyze community’s preparedness for landslides in Bareng Village, Sawahan Sub-district, Nganjuk Regency.
The research used descriptive method with percentage quantitative approach. The population in this study were all people in Bareng Village aged 18-56 years. The sampling technique used simple random sampling. Data collection techniques using a questionnaire. The data analysis technique used in this research is simple statistics with percentages. The aspects of preparedness assessed are preparedness according to LIPI-UNESCO/ISDR 2006.
Based on the results of the study, it shows that community’s preparedness is high in the knowledge aspect at 65.7% and disaster emergency plans at 63.2%, and low in the policy aspect at 62%, early warning system at 61.2%, and resource mobilization at 62.4%. The high level of knowledge and emergency plans shows that the community already has knowledge and motivation in disaster management efforts. However, low results were shown in aspects related to technical aspects, such as policies, early warning systems, and resource mobilization. Therefore, it is necessary to improve the aspects of policy aspects, early warning systems, and resource mobilization to the community through socialization efforts and disaster management training.
Keywords : Community’s Preparedness, Landslide Disaster