Keringat merupakan salah satu cairan tubuh yang diproduksi secara berkala oleh tubuh untuk menurunkan suhu tubuh. Tubuh manusia tentu tidak dapat dihindarkan dari peningkatan panas tubuh yang meningkat dengan waktu yang cepat akibat dari metabolisme, hal ini sangatlah berbahaya apabila tidak dilakukan penanggulangan oleh tubuh, oleh sebab itu tubuh memproduksi keringat sebagai media untuk menurunkan suhu tubuh melalui perpindaan panas tubuh keluar tubuh yang selanjutnya akan diuapkan. Melakukan aktivitas olahraga dengan intensitas yang tinggi akan membuat suhu tubuh meningkat, sehingga tubuh akan melakukan homeostasis dengan media keringat untuk menurunkan suhunya. Bentuk latihan dengan intensitas yang tinggi adalah Tabata, Tabata merupakan sebuah aktivitas olahraga yang dapat meningkatkan metabolisme, serta dapat meningkatkan sistem energi aerobik tubuh dalam waktu yang relatif cepat. Oleh sebab itu sangatlah penting menjaga kondisi cairan dalam tubuh agar tidak mudah untuk terpapar dehidrasi akibat penurunan kadar air akibat keluarnya keringat. Melakukan aktivitas olahraga pada lingkungan indoor dan outdoor dengan gender yang berbeda tidak dapat dilepaskan dari suhu udara sekitar yang berperan penting dalam proses peningkatan suhu tubuh, faktor fisiologis, serta peningkatan produktivitas keringat akibat olahraga.
Tujuan dalam penelitian ini adalah Mengetahui tingkat produktivitas keringat yang dihasilkan oleh subyek berjenis kelamin putra dan subyek berjenis kelamin putri yang melakukan aktivitas tabata pada lingkungan indoor dan outdoor.
Sasaran dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Olahraga sebanyak 20 orang yang akan melakukan aktivitas Tabata pada lingkungan indoor dan outdoor, terdiri dari 10 subyek berjenis kelamin putra dan 10 subyek berjenis kelamin putri. Dimana masing-masing subyek tersebut akan melakukan penelitian dengan cara washing out pada dua lingkungan. Metode analisis yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah uji statistic standar deviasi, rata-rata, uji normalitas, dan uji T tidak berpasangan. Data instrument yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data pengukuran berat badan secara pretest dan pengukuran berat badan secara posttest yang diukur dengan timbangan berat badan digital yang telah melalui proses tera ulang.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melakukan aktifitas Tabata pada lingkungan indoor dengan suhu lingkungan 27.94°C subyek putra jauh lebih produktif bila dibandingkan dengan subyek putri, hal ini dapat ditunjukan dengan nilai tingkat produktifitas keringat putra mencapai 0.55 L. sedangkan subyek putri sangat direkomendasikan untuk melakukan aktivitas olahraga pada lingkungan outdoor, hal ini dapat ditunjukan dengan nilai produktifitas keringat yang dihasilkan dengan suhu lingkungan 29.30°C menunjukan angka 0.37 L. namun setelah dilakukan uji independent sample T test diperoleh hasil bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap subyek berjenis kelamin putra dan putri saat melakukan aktivitas Tabata pada dua lingkungan yang berbeda.
Kata kunci : Indoor, Outdoor, Putra, Putri, Rasio Keringat
Sweat is one of body fluids produced by human bodies periodically in order to reduce the body’s temperature. Human bodies certainly are not able to avoid the rising of body temperature which immediately increases due to metabolism. It can be dangerous if the human’s body is unable to handle it. Therefore, bodies produce sweat as a medium to reduce the body’s temperature by transferring body heat out of the body that will be evaporated. Doing high-intensity workouts will raise the body’s temperature so that bodies will do homeostasis by using sweat as media to reduce the temperature. Tabata, a kind of high-intensity workouts, is a physical activity which can increase metabolism. It can also increase aerobic energy systems shortly. Thus, it is very important to maintain the body’s fluids to avoid dehydration caused by the lack of water content after sweating. Doing indoor and outdoor workouts with different genders cannot be separated from ambient air temperature which has an important role in the process of increasing body temperature, physiological factors, and sweating more due to workouts.
This study was aimed at determining the level of sweat productivity produced by teenage boys and girls who did indoor and outdoor Tabata workouts.
The subjects of this study were active college students from Sports Science Faculty about 20 students who carried out indoor and outdoor Tabata workouts. It consisted of 10 male and 10 female students. Each subject would conduct research by doing washing out in two environments. The analysis methods required in this study were standard deviation, average, normality-test, and unpair T-test. The data collection instruments used in this study included pre-test and post-test weight measurement measured by digital weight scales that had passed a repeated process.
Based on the results of this study, it can be concluded that teenage boys were more productive in doing indoor Tabata workouts than teenage girls with ambient temperature of 27.94 °C. It can be shown by the value of teenage boys' sweat productivity that reached 0.55 L. Meanwhile, teenage girls were highly recommended to do outdoor Tabata workouts. It could be shown by the value of teenage girls' sweat productivity that reached 0.37 L with ambient temperature of 29.30 °C. However, after conducting independent T-test, the results showed that there was no significant difference in both of teenage boys and girls while doing Tabata workouts in two different environments.
Keywords : Indoor, Outdoor, Sweat Ratio, Teenage boys, Teenage Girl.