Kesejahteraan Subjektif pada Lanjut Usia yang Tinggal Sendirian di Rumah
The Subjective Well-Being of Elderly Persons Who Live at Home Alone
Dengan menerapkan fenomenologi sebagai pendekatan, penelitian psikologi kualitatif ini berusaha memahami kesejahteraan subjektif orang lanjut usia yang tinggal sendiri di rumah. Data penelitian dijaring melalui wawancara semi-terstruktur dengan, serta observasi non-partisipan atas, tiga perempuan lansia yang hidup sendiri di rumah. Data kemudian dianalisis dengan teknik interpretative phenomenological analysis (IPA). Penelitian ini menyingkapkan dua tema kunci: a) kesejahteraan subjektif selama tinggal sendiri di rumah, dan b) menjadi orang lansia. Tema pertama berfokus pada aspek-aspek yang mempengaruhi kesejahteraan subjektif orang lansia yang bermukim di rumah seorang diri. Tema kedua berkaitan dengan berbagai masalah orang lansia. Penelitian ini menghasilkan sebuah kesimpulan utama, yaitu bahwa para partisipan mengalami kesejahteraan subjektif yang tinggi akibat terpenuhinya aspek-aspek yang berkontribusi pada kesejahteraan subjektif.
Using the phenomenological approach, this qualitative psychological research aims to understand the subjective well-being of elderly persons who live at home all by themselves. Data was collected through semi-structured interviews with, and non-participant observation of, three elderly women who lived at home alone. The interpretative phenomenological analysis (IPA) performed on the data uncovered two central themes: a) subjective well-being while living at home alone, and b) aging. The first theme had to do with factors affecting the elderly, solitary women’s subjective well-being. The second theme revolved around the problems that they faced. This research concluded that the participants enjoyed high levels of subjective well-being as a result of the fulfillment of the main contributing factors.