PERENCANAAN CAMPURAN PERKERASAN SEMI LENTUR (SEMI FLEXIBLE PAVEMENT)
MIX PLANNING OF SEMI FLEXIBLE PAVEMENT
Pembangunan infrastruktur jalan mendukung pertumbuhan ekonomi dan konektivitas wilayah. Tantangan utama adalah mengatasi deformasi dan retakan pada perkerasan akibat beban lalu lintas. Kementerian PUPR dan AASHTO mengeluarkan standar konstruksi untuk memastikan kualitas jalan. Deformasi, sebagai kerusakan perkerasan, membutuhkan perhatian khusus yang dapat diatasi dengan perkerasan semi lentur, gabungan antara perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Meskipun memiliki potensi, pemahaman dan penelitian di Indonesia masih minim. Penelitian Perencanaan Campuran Perkerasan Semi Lentur diperlukan untuk infrastruktur konstruksi yang lebih berkualitas. Penelitian ini dilakukan dengan mempersiapkan benda uji aspal porus dengan gradasi aspal yang terbuka (OGA) sehingga mempunyai rongga yang besar yang dapat diisi dengan mortar. Benda uji aspal porus dibuat sebanyak 3 buah dan mempersiapkan pasta semen sebanyak 6 variasi. Selanjutnya dilakukan pencampuran terhadap pasta semen yang kemudian dituangkan pada benda uji dengan dilakukan perawatan selama 3 hari dengan suhu ruangan, pada masing masing benda uji direndam selama 30 menit dengan suhu 60°C di waterbath yang kemudian dilakukan pengujian Marshall. Dari hasil penelitian ini telah didapatkan nilai permeabilitas tertinggi adalah 0,29 cm/dt untuk variasi FAS 0,36 dan nilai stabilitas terbaik didapat pada FAS 0,24 sebesar 1296,67 Kg. Maka dengan hasil stabilitas yang tinggi, penggunaan perkerasan semi lentur cukup baik untuk mengatasi kerusakan jalan.
Kata Kunci : Perkerasan Semi Lentur, Aspal Porus, Permeabilitas, Faktor Air Semen, Stabilitas
The development of road infrastructure plays a role in supporting economic growth and connecting different regions. However one major challenge is dealing with deformations and cracks in the pavement caused by traffic. To ensure high quality roads the Ministry of Public Works and Housing (PUPR) and the American Association of State Highway and Transportation Officials (AASHTO) have established construction standards. Deformations, which are a form of pavement damage require attention. One effective solution is to use flexible pavement that combines the characteristics of both flexible and rigid pavements. Despite its benefits there is a lack of comprehensive understanding and research on this subject in Indonesia. Therefore it is essential to conduct research on formulating flexible pavement to enhance the quality of construction infrastructure. This study focused on creating test objects using asphalt with open graded asphalt (OGA) which provides significant voids that can be filled with mortar. Three test objects made from asphalt were produced and six variations of cement paste were prepared. The cement paste was then poured onto the test objects. Underwent a 3 day treatment at room temperature. Additionally each test object was immersed in a water bath, at 60°C for 30 minutes before undergoing Marshall testing. The study results indicated that the highest permeability value, measuring 0.29 cm/s was attained using FAS 0.36. Additionally the best stability value of 1296.67 Kg was observed with FAS 0.24. These findings suggest that semi flexible pavement, especially when utilizing FAS 0.24 showcases stability and effectively reduces road damage.
Keywords: Semi Flexible Pavement, Open Graded Asphalt, Permeability, Water Cement Ratio, Stability