Proses Berpikir Kritis Siswa SMP dalam Menyelesaikan Masalah Aljabar Ditinjau dari Gaya Kognitif Reflektif-Impulsif 

JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS CRITICAL THINKING PROCESS IN SOLVING ALGEBRA PROBLEMS REVIEWED FROM THE REFLECTIVE-IMPULSIVE COGNITIVE STYLE

Upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai target pendidikan di abad 21, seorang individu setidaknya memiliki salah satu dari empat kemampuan utama yang dikenal dengan 4C, yaitu berpikir kritis dalam menganalisis dan menyelesaikan masalah. Langkah yang dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan berpikir kritis yaitu memberikan masalah. Aljabar merupakan materi yang berkaitan dengan masalah matematika. Proses berpikir kritis setiap siswa berbeda, hal ini berkaitan dengan gaya kognitif. Salah satu gaya kognitif yaitu reflektif-impulsif. Penelitian deskriptif-kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir kritis dari 3 siswa dalam menyelesaikan materi aljabar ditinjau dari gaya kognitif reflektif–impulsif. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu peneliti, MFFT dan Tugas Proses Berpikir Kritis Aljabar. Data proses berpikir kritis dianalisis berdasarkan tahapan Jacob dan Sam dan hasil wawancara yang dianalisis berdasarkan Miles, Hubberman and Sam yaitu kondensasi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) siswa reflektif menunjukkan tiga tahap secara maksimal yaitu klarifikasi, asesmen, dan tahap inference. Akan tetapi pada tahap strategi terdapat indikator yang tidak ditunjukkan siswa reflektif yaitu mendiskusikan langkah pemecahan masalah yang mungkin diterapkan. (2) siswa impulsif menunjukkan dua tahap berpikir kritis yaitu tahap klarifikasi dan tahap asesmen, sedangkan pada tahap strategi dan inferensi terdapat indikator yang tidak ditunjukkan siswa impulsif. Pada tahap strategi siswa tidak menggunakan rencana penyelesaian yang lain dan tidak memeriksa kembali. Pada tahap inferensi siswa kurang maksimal pada indikator menyusun hubungan antara bagian yang berbeda dari permasalahan. Hasil pada penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk merancang tugas proses berpikir kritis siswa pada materi aljabar. 

Efforts that can be made to achieve educational targets in the 21st century require an individual to have at least one of the four main abilities known as the 4Cs, namely critical thinking in analyzing and solving problems. Steps that can be used by teachers to improve critical thinking are posing problems. Algebra is material related to mathematical problems. Every student's critical thinking process is different, this is related to cognitive style. One cognitive style is reflective-impulsive. This descriptive-qualitative research aims to describe the critical thinking process of 3 students in completing algebra material in terms of their reflective-impulsive cognitive style. The instruments used in this research were researchers, MFFT and Algebraic Critical Thinking Process Tasks. Critical thinking process data was analyzed based on Jacob and Sam's stages and interview results were analyzed based on Miles, Hubberman and Sam, namely data condensation, data presentation and conclusion drawing. The results of this research show that (1) reflective students demonstrate three stages maximally, namely clarification, assessment, and inference stage. However, at the strategy stage there are indicators that reflective students do not show, namely discussing problem solving steps that might be implemented. (2) impulsive students show two stages of critical thinking, namely the clarification stage and the assessment stage, while at the strategy and inference stages there are indicators that impulsive students do not show. At the strategy stage students do not use other solution plans and do not check again. At the inference stage, students were less than optimal in the indicators of establishing relationships between different parts of the problem. The results of this research can be used as reference material for designing students' critical thinking process assignments in algebra material.