Makna Kontekstual dalam Novel Bernuansa Religi: Kajian Semantik
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan bahasa pada novel bernuansa religi mengandung makna kontekstual dan dikaji menggunakan semantik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk ujaran, fungsi penggunaan ujaran, dan cara berkomunikasi tokoh yang bermakna kontekstual dalam novel bernuansa religi, yaitu Assalamualaikum Beijing karya Asma Nadia, Merindu Cahaya de Amstel karya Arumi Ekowati, dan Bidadari Bermata Bening karya Habiburrahman El Shirazy. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang berfokus pada makna kontekstual dalam kajian semantik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, bentuk ujaran yang bermakna kontekstual dalam novel bernuansa religi ditemukan berupa kata (6) data, frasa (8) data, klausa (11) data, dan kalimat (8) data dengan data paling dominan adalah makna kontekstual berdasarkan objek. Kedua, fungsi penggunaan ujaran yang bermakna kontekstual dalam novel bernuansa religi ditemukan berupa fungsi personal (12) data, fungsi direktif (9) data, fungsi phatic (7) data, fungsi referensial (13) data, fungsi metalinguistik (11) data, fungsi imajinatif (6) data, dan fungsi regulatori (7) data dengan data paling dominan adalah makna kontekstual berdasarkan suasana hati. Ketiga, cara berkomunikasi tokoh yang bermakna kontekstual dalam novel bernuansa religi ditemukan berupa menyindir (11) data, membandingkan (10) data, mengingatkan (14) data, memuji (5) data, dan meminta maaf (6) data dengan data paling dominan adalah makna kontekstual berdasarkan suasana hati.
Kata Kunci: Makna Kontekstual, Bentuk Ujaran, Fungsi Penggunaan Ujaran, Cara Berkomunikasi Tokoh, Novel Bernuansa Religi
This research is motivated by the use of language in novels with religious nuances containing contextual meaning and studied use semantics. This study aims to describe the form of speech, the function of using speech, and the way of communicating characters who show contextual meaning in novels with religious nuances, namely Assalamualaikum Beijing by Asma Nadia, Merindu Cahaya de Amstel by Arumi Ekowati, and Bidadari Bermata Bening by Habiburrahman El Shirazy. Study this uses method descriptive with approach qualitative that focuses on meaning contextual in study semantics. The results showed that first, the form of speech with contextual meaning in the novel with religious nuances was found in the form of words (6) data, phrases (8) data, clauses (11) data, and sentences (8) data with data the most dominant contextual meaning based on objects. Second, the function of using contextual meaningful utterances in novels with religious nuances found form of personal functions (12) data, directive functions (9) data, phatic functions (7) data, referential functions (13) data, metalinguistic functions (11) data, imaginative functions (6) data and regulatory functions (7) data with data the most dominant contextual meaning based on mood. Third, way communicate figure contextually meaningful in novels with religious nuances were found in the form of quip (11) data, comparing (10) data, reminding (14) data, praising (5) data, and apologizing (6) data with data the most dominant contextual meaning based on mood.
Keywords: Contextual Meaning, Speech Form, Speech Use Function, Way Communicate Figure, Novels with Religious Nuances