Penelitian ini dilatarbelakangi karena sudah ada beberapa kejadian mengenai perilaku seks menyimpang yang dilakukan penghuni kost. Masyarakat setempat yang mengetahui sangat acuh tak acuh dalam menanggapi kasus yang dilakukan oleh penghuni kost. Masyarakat menggangap kejadian perilaku seks menyimpang adalah hal yang biasa terjadi. Yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu bahwa masyarakat mengetahui adanya perilaku seks menyimpang yang dilakukan oleh penghuni kost.
Penelitian ini berjudul “Rasionalitas dalam Penerimaan Perilaku Seks Menyimpang di Sekitar Permukiman Royal Plaza Surabaya bertujuan untuk membongkar alasan tersembunyi masyarakat dalam penerimaan perilaku seks sehingga kejadian perilaku seks diabaikan. Penelitian ini akan membahas mengenai (1) latar belakang masyarakat, agama dan budaya; (2) Mengidentifikasi kejadian atau dugaan perilaku seks; (3)Mengidentifikasi pandangan perilaku menyimpang; (4) Mengidentifikasi alasan menerima perilaku seks; (5) Menganalisis tindakan dalam menerima dan menolak perilaku seks.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan perspektif teori Rasionalitas milik Max Weber. Hasil dari penilitian ini menunjukkan bahwa masyarakat dalam penerimaan dan penolakan terdapat tiga dari empat tindakan yang mempengaruhi rasionalitas. Tiga tindakan tersebut adalah tindakan rasionalitas intrumental, tindakan rasionalitas nilai dan tindakan rasionalitas tradisional. Tindakan rasionalitas intrumental, pemilik kost menolak perilaku seks menyimpang dengan alasan telah melanggar nilai dan norma yang ada di masyarakat. Kedua adalah tindakan rasionalitas orientasi nilai, pemilik menolak perilaku seks menyimpan dan menegurnya, dengan alasan bahwa penghuni kost melanggan peraturan kost. Berbeda dengan non-pemilik kost yang membiarkan perilaku seks menyimpang dengan alasan bahwa pemilik kost yang mengutamakan uang dari penghuni kost. Selanjutnya adalah tindakan rasionalitas tradisional, non-pemilik kost membiarkan perilaku seks menyimpang dengan alasan bahwa tidak memilik hak dan wewenang. Selain itu non-pemilik menanggap bahwa perilaku seks menyimpang sudah menjadi kebiasaan penghuni kost.
Kata Kunci : Masyarakat, Penerimaan perilaku seks, Kualitatif
This research is motivated because there have been several incidents regarding deviant sexual behavior by boarding residents. Local people who know are very indifferent in responding to cases carried out by boarding house residents. The community considers the occurrence of deviant sexual behavior as a common thing. What distinguishes this research from previous research is that the public is aware of deviant sexual behavior carried out by boarding residents.
This study entitled "Rationality in Acceptance of Deviant Sex Behavior Around the Settlement of Royal Plaza Surabaya aims to dismantle the hidden reasons of society in accepting sexual behavior so that the incidence of sexual behavior is ignored. This study will discuss about (1) the background of society, religion and culture; (2) Identifying events or suspected sexual behavior; (3) Identifying views of deviant behavior; (4) Identifying reasons for accepting sexual behavior; (5) Analyze actions in accepting and rejecting sexual behavior.
This study researchers used a qualitative approach with the perspective of Weber's rationality theory. This study of the data used by researchers is utilizing primary data and secondary data. Secondary data collection techniques are carried out by collecting written records of the number of migrants and those in Gang Pertolongan-Wonokromo-Surabaya, while for the primary data the researcher must do two ways, namely observation and in-depth interviews. Data analysis techniques use three processes, namely reduction data (sorting out), presenting data and conclusions.
The results of this study indicate that the Jetis Kulon Gang Pertolongan community in accepting and rejecting sexual behavior is different, namely the community (Non Ownership Board) who allow for reasons not to have the right to reprimand them, sexual behavior is used by boarding residents. The community side (Kost Owners) themselves have differences they do not know about the occurrence of deviant sexual behavior. The rationality of Weber senidri in this research has 3 rationalities, namely Intrumental Rationality, Values and Traditional Rationality.
Keyword: Acceptance of behavior, rationality, Qualitative