Percampuran Kode yang Digunakan Remaja Jakarta Selatan di Instagram
Code Mixing Used by Teenagers of South Jakarta in Instagram
Pencampuran kode adalah sebuah fenomena ketika beberapa orang berbicara menggunakan dua atau lebih Bahasa pada saat yang bersamaan. “Code mixing” popular di Jakarta Selatan dan digunakan oleh para remaja disana sebagai Bahasa sehari-hari dalam berkomunikasi kepada teman-teman mereka. Artikel ini membahas tentang alasan fenomena pencampuran kode, dan tujuan dari “code mixing” yang digunakan oleh remaja di Jakarta Selatan di Instagram. Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode kualitatif menggunakan teknik dokumentasi melalui Instagram dan wawancara virtual. Data berupa “caption” pada Instagram remaja Jakarta Selatan. Data akan dianalisis dengan menghubungkan alasan dan tujuan dari beberapa sumber. Data dari dokumentasi berasal dari remaja Jakarta Selatan yang melakukan “code mixing” pada caption Instagram mereka yang dianalisis menggunakan metode tujuan dari “code mixing”. Terdapat dua teori yang digunakan dalam artikel ini yaitu teori dari Hoffman dan Wardaugh. Hasilnya menunjukkan bahwa remaja di Jakarta Selatan mencampurkan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia untuk membuat diri mereka terlihat lebih pintar, untuk mendapatkan prestise di antara komunitas mereka dan mereka ingin mengikuti apa yang viral saat ini. Namun, remaja di Jakarta Selatan cenderung menggunakan Bahasa Inggris hanya ketika mereka berbicara dengan teman-teman mereka bukan dengan orang yang lebih tua. Hasil dari wawancara juga menunjukkan bahwa terdapat beberapa kata dalam Bahasa Inggris yang mempunyai suatu makna yang lebih dalam dari pada Bahasa Indonesia, sehingga remaja Jakarta Selatan cenderung memilih untuk menggunakan Bahasa Inggris pada kata tertentu.
Kata Kunci: Pencampuran Kode, Remaja, Bahasa, Instagram.
Code mixing is a phenomenon when some people speak using two or more languages at the same time. Code mixing had been popular in South Jakarta and used by teenagers there towards their friends as their daily language of communication. This article discusses reason of the phenomenon, and the purpose of code mixing used by teenagers in South Jakarta in Instagram. The method used in this paper is qualitative method. Documentation and interview were used to gather data through Instagram and Whatsapp. The caption are from teenagers of South Jakarta’s Instagram. There are two theories used in this article; there are Hoffman and Wardaugh. The result indicates that teenagers in South Jakarta mixing English and Indonesian is to make themselves look smarter, for gaining prestige among their community and they want to follow what is viral these days. However, teenagers in South Jakarta are tend to use English only when they speak with their friends not with older people. For the interview, the analysis result shows there are several words that have deeper meaning. Therefore, teenagers in South Jakarta are rather to use English than Indonesian.
Keywords: Code Mixing, Teenagers, Language, Instagram.