UPACARA RITUAL SIRAMAN KYAI BONTO BLITAR (TINTINGAN FOLKLORE)
SIRAMAN KYAI BONTO TRADITIONAL CEREMONY AT BLITAR (FOLKLORE)
Upacara Ritual Siraman Kyai Bonto Blitar (URKBB) yaitu salah satu upacara adat yang ada di Desa Kebonsari, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. URSKBB dilaksanakan sebagai wujud syukur masyarakat kepada Tuhan dan untuk menolak musibah. Tujuan penelitian URSKBB ini yaitu: 1) menjelaskan asal-usul URSKBB, 2) menjelaskan rangkaian acara URSKBB, 3) menjelaskan ubarampe dan maknanya dalam URSKBB, 4) menjelaskan fungsi dari URSKBB, 5) dan menjelaskan nilai moral yang bisa diambil dari URSKBB. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif, dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen penelitian berupa peneliti, daftar pertanyaan, lembar observasi, dan lembar kuesioner.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asal-usul URSKBB berkaitan dengan Sunan Prabu atau Amangkurat III. Rangkaian acara URSKBB yaitu musyawarah, kerja bakti, menyiapkan ubarampe, memasak, istighotsah, hiburan, ngarak Kyai Bonto, nyekar makam R. A. Suwartiningsih, sambutan-sambutan dan pembacaan legenda, prosesi URSKBB, ngalap berkah, kenduri slametan, hiburan, dan pembubaran panitia. Ubarampe dalam URSKBB yaitu jenang sengkala, jenang sepuh, jenang merah, sekul suci ulam sari, sekul golong, sekul ambeng, pisang raja, bunga telon, kemenyan, dupa, minyak wangi. Fungsi URSKBB ialah sistem proyeksi, alat pengesahan budaya, alat pendidikan, alat pemaksa masyarakat, dan ekonomi. Nilai moral yang terkandung yaitu nilai moral manusia kepada Tuhan, nilai moral manusia kepada manusia lainnya, nilai moral manusia kepada diri sendiri, dan nilai moral manusia kepada alam.
Kata Kunci : Upacara Adat, Siraman, Pusaka Kyai Bonto, Folklor
Siraman Kyai Bonto Traditional Ceremony at Blitar (SKBTCB) is one of the customary rituals in the Pucanglaban Village, Pucanglaban District, Tulungagung Regency, especially at Kedung Tumpang Beach. SKBTCB is being held to show the gratitude toward God and reject the oath. The purposes of this study are: 1) to explain the origins of SKBTCB, 2) to explain the series of rituals in SKBTCB, 3) to explain ubarampe and its meaning in SKBTCB, 4) to explain the function of SKBTCB, 5) and to explain the moral value that can be taken from SKBTCB. This study is conducted using qualitative descriptive through an interview, observation, questionnaire, and documentation technique.
The results of this research indicate that the origins of URSKBB are related to Sunan Prabu or Amangkurat III. The series of URSKBB events are deliberation, community service, preparing ubarampe, cooking, istighotsah, entertainment, performing Kyai Bonto's parade, carving out the grave of R. A. Suwartiningsih, speeches and reading legends, URSKBB procession, blessing blessings, slametan feast, entertainment, and disbandment of the committee. Ubarampe in URSKBB are jenang sengkala, jenang sepuh, red jenang, sekul Suci ulam sari, sekul golong, sekul ambeng, plantain, telon flower, frankincense, incense, perfume. The function of URSKBB is a projection system, a tool for validating culture, an educational tool, a tool for forcing society and the economy. The moral values contained are human moral values to God, human moral values to other humans, human moral values to themselves, and human moral values to nature.
Keywords: Traditional Ceremony, Siraman, Kyai Bonto, Folkore