Produksi dan Uji Karakteristik Bioetanol dari Kulit PIsang Raja
Production and Characterization Test of Bioethanol Made from Banana (Musa paradisiaca) Peels
Jumlah kendaraan yang meningkat pesat di tahun-tahun ini menyebabkan kebutuhan bahan bakar jenis bensin juga semakin besar. Bioetanol merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang dapat dijadikan sebagai pengganti atau campuran bensin. Kulit pisang raja merupakan salah satu limbah yang belum dimanfaatkan dengan baik, di sisi lain kulit pisang raja dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol karena mengandung sejumlah karbohidrat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hasil distilasi dengan variasi ukuran mesh (60, 70 dan 80) batu apung serta karakteristik dan nilai ekonomis bioetanol dari kulit pisang raja.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan variasi adsorben batu apung mesh 60, 70 dan 80 seberat 7 gram. Pembuatan bioetanol diawali dengan menyiapkan bahan baku kulit pisang raja, sakarifikasi, fermentasi, dan distilasi. Selain menggunakan bahan baku kulit pisang raja, penelitian ini menggunakan larutan alkohol 5% untuk meniru hasil fermentasi kulit pisang raja yang kemudian didistilasi. Pada distilasi tingkat 3 sampai 5 ditambahkan variasi ukuran batu apung sebagai adsorben dengan ukuran mesh 60, 70 dan 80. Pengujian karakteristik bioetanol mengacu pada standar ASTM (kadar etanol D5501, nilai kalor D240, titik nyala D93, viskositas D445 dan densitas D1298).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi adsorben yang paling optimal adalah mesh 70 dengan yield bioetanol sebesar 62,67% dan kadar etanol 90%. Pengujian karakteristik bioetanol berbahan dasar kulit pisang raja menghasilkan kadar etanol sebesar 97,99%, densitas 0,806 g/cm3, viskositas 1,16 cSt, nilai kalor 4079,24 kkal/kg dan titik nyala 16°C. Perhitungan ekonomis bioetanol berbahan baku kulit pisang raja adalah sebesar Rp. 57.782 per liter.
The rapid increase in the number of vehicles in recent years has led to a growing demand for gasoline fuel. Bioethanol is one of the alternative fuels that can be used as a substitute or blend for gasoline. Banana peels are one of the underutilized waste materials; however, they can be used as raw materials for bioethanol production due to their carbohydrate content. The aim of this research is to analyze the distillation results using variations in mesh size (60, 70, and 80) of pumice stone as well as the characteristics and economic value of bioethanol from banana peels.
This study is an experimental research with variations of pumice stone adsorbents mesh 60, 70, and 80 weighing 7 grams each. The production of bioethanol begins with preparing the raw material, banana peels, followed by saccharification, fermentation, and distillation. In addition to using banana peels as raw material, this study employs a 5% alcohol solution to simulate the fermentation results of king banana peels, which is then distilled. During distillation stages 3 to 5, variations of pumice stone sizes are added as adsorbents with mesh sizes of 60, 70, and 80. Characteristic testing of bioethanol follows ASTM standards (ethanol content D5501, calorific value D240, flash point D93, viscosity D445, and density D1298).
The research results indicate that the optimal adsorbent variation is mesh 70, with a bioethanol yield of 62.67% and an ethanol content of 87.9%. Characteristic testing of bioethanol from banana peel raw material resulted in an ethanol content of 97.99%, density of 0.806 g/cm3, viscosity of 1.16 cSt, calorific value of 4079.24 kcal/kg, and flash point of 16°C. The economic calculation of bioethanol from king banana peels is Rp. 57,782 per liter..