PERKEMBANGAN FESTIVAL REYOG NASIONAL TAHUN 2005-2019
DEVELOPMENT OF THE NATIONAL REYOG FESTIVAL 2005-2019
Festival Reyog Nasional merupakan kalender wisata budaya unggulan Kabupaten Ponorogo. Festival Reyog pada dasarnya mengutamakan unsur kreatifitas sehingga dapat menimbulkan perkembangan yang menjadi daya tarik masyarakat untuk turut menyaksikannya. Beberapa hal yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana perkembangan sistem kompetisi dalam Festival Reyog Nasional; (2) Bagaimana pengaruh Festival Reyog Nasional terhadap perkembangan kreatifitas Seni Reyog. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan, (1) Heuristik adalah proses pengumpulan sumber yang didapat dari wawancara dengan informan yang berpartisipasi dalam Festival Reyog Nasional, Dinas Pariwisata, Kabudayaan Kabupaten Ponorogo dan Yayasan Reyog Ponorogo, buku Pedoman Dasar Kesenian Reyog Ponorogo Dalam pentas Budaya Bangsa oleh Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Ponorogo dan sumber revelan lainnya; (2) Kritik sumber, merupakan tahap melakukan pengujian dan verifikasi, kritik sumber dilakukan untuk mendapat fakta-fakta sejarah yang berkaitan dengan judul penelitian; (3) Historiografi, yaitu penulisan hasil penelitian yang disusun secara kronologis sesuai sumber yang didapatkan. Hasil Penelitian ini menjelaskan Festival Reyog Nasional tahun 2005 mengalami perkembangan pada garapan musiknya dibuat lebih kreatif dengan memasukkan gamelan Reyog Ponorogo dengan nada baru yang ketukannya lebih cepat dan lepas dari pakem musik Reyog. Kemudian pada tahun 2007 peserta Simo Budi Utomo memasukkan vokal putri yang menimbulkan banyaknya grup Reyog yang memasukkan vokal putri. Pada tahun 2008 perkembangan Festival Reyog Nasional terletak dalam Penghargaan pola koreografi terbaik, penata tari terbaik, penata iringan terbaik dan penyaji terbaik. Pada tahun 2009 perkembangan sistem akumulasi penilaian menjadi sistem score. Sedangkan pada tahun 2015 peserta wanita dapat menggunakan hijab dan celana panjang
Kata Kunci : Perkembangan, Festival Reyog Nasional, Reyog Ponorogo, Ponorogo.
Abstract
The National Reyog Festival is a leading cultural tourism calendar in Ponorogo Regency. The Reyog Festival basically prioritizes the element of creativity so that it can lead to developments that attract the public to witness it. Several things that will be discussed in this research are (1) How is the development of the competition system in the National Reyog Festival; (2) How is the influence of the National Reyog Festival on the creative development of Reyog Art. This study uses a historical research method consisting of four stages, (1) Heuristics is the process of collecting sources obtained from interviews with informants who participated in the National Reyog Festival, Tourism Office, Ponorogo Regency Culture and Ponorogo Reyog Foundation, book Guidelines for the Basic Arts of Reyog Ponorogo In the National Culture stage by the District Government of Ponorogo Level II and other relevant sources; (2) Source criticism, is the stage of conducting testing and verification, source criticism is carried out to obtain historical facts related to the research title; (3) Historiography, namely the writing of research results arranged chronologically according to the sources obtained. The results of this study explain that the 2005 National Reyog Festival experienced developments in its musical compositions being made more creative by incorporating the Reyog Ponorogo gamelan with new notes whose beats were faster and separated from the standard of Reyog music. Then in 2007 participant Simo Budi Utomo entered female vocals, which led to many Reyog groups including female vocals. In 2008 the development of the National Reyog Festival lies in the awards for the best choreography pattern, best dancer, best accompaniment and best presenter. In 2009 the development of the accumulated assessment system became a score system. Meanwhile, in 2015 female participants were able to wear hijab and trousers
Keywords: Development, National Reyog Festival, Reyog Ponorogo, Ponorogo