Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) adalah salah satu pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi mekanik. Ada banyak macam pembangkit lisrik tenaga air ini, salah satunya adalah pembangkit mikrohidro. Indonesia memiliki banyak kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai mikrohidro seperti, saluran irigasi, sungai dan air terjun yang dimanfaatkan tinggi jatuh (head) serta jumlah debit air sebagai pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Banyaknya potensi air yang ada di Indonesia memungkinkan bahwasanya energi air dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit mikrohidro menjadi energi alternatif sebagai pengganti energi fosil. Dilihat dari keadaan geografis daerah-daerah di Indonesia yang memiliki potensi air yang memadai untuk sebuah pembangkit listrik berskala kecil yang biasa dikenal dengan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH).
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, dalam penelitian hal ini membuat 3 buah turbin crossflow dengan jumlah sudu 4, 6, dan 8 dengan variasi kapasitas air sebesar 8,884 L/s, 11,010 L/s dan 12,583 L/s. Variasi pembebanan sebesar 500 gram, 1000 gram, 1500 gram dan seterusnya dengan peningkatan pembebanan 500 gram hingga putaran turbin berhenti untuk mengetahui daya dan efisiensi yang dihasilkan.
Hasil dari penelitian didapatkan turbin dengan jumlah sudu 6 memiliki daya dan efisiensi yang paling optimal dari pada turbin dengan jumlah sudu 4 dan 8. Daya tertinggi dimiliki oleh turbin dengan jumlah sudu 6 yang terjadi pada kapasitas aliran 11,010 L/s dengan pembebanan 6500 gram, memiliki daya turbin sebesar 2,650 Watt. Efisiensi tertinggi juga dihasilkan oleh jumlah sudu 6 pada kapasitas 11,010 L/s dengan pembebanan 6500 gram dengan nilai efisiensi sebesar 48,14%. Hal ini dikarenakan pada jumlah sudu 6 turbin mampu memanfaatkan aliran air dengan baik dan jarak sudu yang sesuai maka luasan aliran air yang masuk untuk mendorong sudu semakin besar sehingga mampu menghasilkan rpm tinggi serta torsi yang lebih besar. Selain itu jarak sudu turbin juga memiliki pengaruh karena semakin sempit jarak sudu turbin menyebabkan terjadinya benturan pada punggung turbin, serta jarak sudu turbin yang semakin lebar membuat gaya dorong yang dihasilkan air terlalu lambat sehingga turbin tidak dapat berputar secara optimal.
Hydroelectric power plant (PLTA) is a power plant that utilized water flow to be converted into mechanical energy. There are many kinds of hydroelectric power plants, one of which is a micro hydro generator. Indonesia has a lot of natural wealth that can be utilized as a micro hydro, such as irrigation channels, rivers and waterfalls that are utilized high fall (head) and the amount of water discharge as a micro hydro power plant (PLTMH). The large potential of water in Indonesia made it possible that water energy can be utilized as a micro hydro generator to become alternative energy as a substitute for fossil energy. Based on the geographical situation of the regions in Indonesia which have adequate water potential for a small-scale power plant which is commonly known as a micro hydro power plant (PLTMH).
This study used an experimental method. In this study, researcher made 3 crossflow turbines with the number of blades 4, 6, and 8 with variations in water capacity of 8,884 L / s, 11,010 L / s and 12,583 L / s. Loading variation of 500 grams, 1000 grams, 1500 grams and so on with an increase in loading of 500 grams until the turbine rotation stops to find out power and efficiency.
The results of the study found the turbine with the number of blades 6 had the most optimal power and efficiency than the turbines with the number of blades 4 and 8. The highest power was owned by the turbine with the number of blades 6 that occurred at a flow capacity of 11,010 L / s with a load of 6500 grams turbine power of 2,650 Watt. The highest efficiency is also produced by the number of blades 6 at a capacity of 11,010 L / s with a load of 6500 grams with an efficiency value of 48.14%. It occurreda1à because at the number of 6 turbine blades capable of utilizing water flow well and the appropriated blade spacing, the area of incoming water flow to drive the blade is greater so as to produce high rpm and greater torque. Besides the turbine blade distance also has an influence because the narrower the distance of the turbine blade caused the impact on the back of the turbine, and the wider turbine blade distance made the thrust generated by water too slow so that the turbine could not rotate optimally.