Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pembelajaran laju reaksi dengan penataan kurikuler nested. Pembelajaran ini dirancang dengan menggunakan model inkuiri. Proses pembelajaran diikuti oleh 34 siswa XI MIA 7 SMAN 1 Manyar, Gresik, Jawa Timur. Objek pada penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep siswa bergaya belajar aktif-reflektif. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan “pre-eksperimental design,” dengan menggunakan desain one group pretest-posttest design. Analisis kemampuan berpikir kritis dilakukan dengan menggunakan t-test dan pemahaman konsep siswa dilakukan dengan menggunakan uji Wilcoxon. Pembelajaran dilakukan selama 2 kali dengan persentase keterlaksanaan paling kecil di setiap pertemuan yaitu 80%. Hal ini menunjukkan proses pembelajaran berjalan baik. Kemampuan berpikir kritis yang dilatihkan dan diukur terdiri atas 4 unsur yaitu: interpretasi, inferensi, analisis, dan eksplanasi dengan nilai t hitung = 26,991. Nilai ini menunjukkan bahwa t hitung > t tabel. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Pada uji pemahaman konsep nilai Asymp Sig = 0,00. Nilai ini menunjukkan bahwa Asymp Sig < 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan pemahaman konsep pada siswa bergaya belajar aktif-reflektif setelah mengikuti pembelajaran laju reaksi dengan penataan kurikuler nested.
Kata kunci: Nested, inkuiri, bergaya belajar aktif-reflektif, kemampuan berpikir kritis
This study aims to evaluate the learning rate of reactions by nested curricular arrangement. This learning is designed using the inquiry model. The learning process was attended by 34 XI MIA 7 students of SMAN 1 Manyar, Gresik, East Java. The objects in this study are critical thinking skills and students' understanding of the concept of active-reflective learning styles. This study was designed using "pre-experimental design," using one group pretest-posttest design. Analysis of critical thinking skills is done using t-tests and students' understanding of concepts is done using the Wilcoxon test. Learning is carried out for 2 times with the smallest percentage of performance in each meeting that is 80%. This shows the learning process is going well. Critical thinking skills that are trained and measured consist of 4 elements, namely: interpretation, inference, analysis, and explanation with a calculated value of t = 26.991. This value indicates that t arithmetic> t table. This shows that there are significant differences in students' critical thinking skills before and after learning. In understanding the concept test value of Asymp Sig = 0.00. This value indicates that the Asymp Sig <0.05. It can be concluded that there is an increase in the conceptual understanding of active-reflective learning style students after following the reaction rate learning by nested curricular structuring.
Keywords: Nested, inquiry, active-reflective learning style, critical thinking skills