Tindak Tutur Antartokoh dalam Film Das Lehrerzimmer karya İlker Çatak

Speech Acts Between Characters in the Film Das Lehrerzimmer by İlker Çatak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk tindak tutur yang dilakukan oleh para tokoh dalam film Das Lehrerzimmer berdasarkan teori Searle. Dalam penelitian ini, terdapat tiga rumusan masalah yaitu (1) Tindak tutur lokusi apa saja yang terdapat dalam film? (2) Jenis-jenis tindak tutur ilokusi apa saja yang terdapat pada percakapan antartokoh dalam film? (3) Bagaimana keberhasilan atau kegagalan tindak tutur perlokusi tercermin melalui reaksi atau tanggapan mitra tutur dalam film? Penelitian ini  menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk menganalisis tindak tutur dalam film Das Lehrerzimmer karya Ilker Çatak. Analisis ini berfokus pada identifikasi dan kategorisasi tindak lokusi, ilokusi, dan perlokusi dalam dialog film. Data bersumber dari semua ujaran yang dituturkan dalam film Das Lehrerzimmer. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga elemen dari tindak tutur ditemukan dalam data. Tindak lokusi yang terdiri dari tindak ujaran (Äußerungsakt) dan tindak proposisional (propositional Akt), menunjukkan seluruh tuturan dalam film merupakan Äußerungsakt. Selain itu, adapun tuturan yang hanya terdiri dari Äußerungsakt tanpa propositional Akt, sementara Äußerungsakt lainnya mengandung propositional Akt, baik sebagian maupun seluruhnya. Selain itu, kelima jenis tindak ilokusi yaitu asertif, direktif, komisif, ekspresif dan deklaratif juga ditemukan. Kemudian, keberhasilan atau kegagalan perlokusi dapat terlihat dari reaksi atau respons yang diberikan oleh mitra tutur terhadap tindak ilokusi penutur dalam film. Tindak perlokusi berhasil jika reaksi atau respons yang diberikan sesuai dengan harapan penutur. Sebaliknya, jika respons tersebut tidak sesuai dengan tujuan yang dimaksud, maka tindak tutur tersebut dapat dianggap gagal. Penulis menyarankan peneliti selanjutnya agar mengeksplorasi subjek penelitian lain, misalnya dalam naskah drama, novel ataupun iklan yang melibatkan komunikasi dua arah atau lebih untuk memperluas keragaman kajian tentang tindak tutur. 

This research aims to describe the forms of speech acts performed by the characters in the film Das Lehrerzimmer based on Searle's theory. In this research, three problem formulations are addressed: (1) What kinds of locutionary speech acts are found in the film? (2) What kinds of illocutionary speech acts are found in conversations between the characters in the film? (3) How is the success or failure of perlocutionary speech acts reflected through the reactions or responses of speech partners in the film? This study adopts a descriptive qualitative approach to analyse the speech acts in Ilker Çatak's Das Lehrerzimmer. The analysis focuses on identifying and categorising locutionary, illocutionary, and perlocutionary acts in the film's dialogues. The data are sourced from all utterances spoken in the film Das Lehrerzimmer. The results of the research reveal that all three elements of speech acts are present in the data. The locutionary act, which consists of the speech act (Äußerungsakt) and the propositional act (propositional Akt), indicates that all utterances in the film qualify as Äußerungsakt. Furthermore, there are utterances that consist only of Äußerungsakt without propositional Akt, while other Äußerungsakt include propositional Akt either partially or entirely. Additionally, the five types of illocutionary acts—assertive, directive, commissive, expressive, and declarative—are also identified. The success or failure of perlocutionary acts is reflected in the reactions or responses given by speech partners to the speakers' illocutionary acts in the film. A perlocutionary act is deemed successful if the reaction or response aligns with the speaker's intentions. Conversely, if the response does not match the intended purpose, the speech act is considered a failure. The author recommends that future researchers explore other research subjects, such as plays, novels, or advertisements involving two-way or multi-directional communication, to expand the scope and diversity of speech act studies.