Representasi Maskulinitas dalam Film 27 Steps of May
Representation of Masculinity in 27 Steps of May Film
Maskulinitas adalah konsep mengenai bagaimana lelaki seharusnya menjadi lelaki dalam kehidupan sosial. Film 27 Steps of May menunjukan bahwa pemerkosaan adalah hasil dari hegemoni maskulinitas yang menganggap bahwa lelaki harus menjadi pihak dominan yang mampu mengontrol perempuan. selain itu, maskulinitas juga menciptakan kebungkaman bagi korban pemerkosaan. Maskulinitas juga menuntut lelaki untuk mampu melindungi perempuan yang akhirnya membuat lelaki digambarkan sebagai penolong dan pembela hak. Menggunakan metode penelitian semiotika miliki Roland Barthes, diketahui bahwa dalam film 27 Steps of May merepresentasikan maskulinitas tradisional dan maskulinitas modern melalui tokoh didalamnya. Semiotika Roland Barthes dipilih karena mampu memberikan kedalaman pemaknaan dengan menggunakan denotasi, konotasi dan mitos.
Kata Kunci: representasi, maskulinitas, kekerasan seksual
Masculinity is the concept of how men should be men in social life. 27 Steps of May film shows that rape is the result of hegemonic masculinity which assumes that men must be the dominant party taht capable of controlling women. in addition, masculinity also creates silence of rape victims. Masculinity also requires men to be able to protect women, which ultimately makes men described as helpers and defenders of rights. Using Roland Barthes's semiotics research method, it is known that 27 Steps of May is represent traditional masculinity and modern masculinity through the characters in it. Roland Barthes's semiotics was chosen because it is able to provide depth of meaning by using denotation, connotation and myth.
Keywords: representation, masculinity, sexual harassment