Penerapan Tingkat Kepatuhan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) Pada Bengkel Galvalum Jurusan KGSP SMKN 5 Surabaya
IMPLEMENTATION OF OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH MANAGEMENT SYSTEM (SMK3) COMPLIANCE LEVELS IN THE GALVALUM WORKSHOP OF THE DEPARTMENT OF KGSP SMK NEGERI 5 SURABAYA
Moh. Rizky Raditia Putra
PENERAPAN TINGKAT KEPATUHAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) PADA BENGKEL GALVALUM JURUSAN KGSP SMK NEGERI 5 SURABAYA
Skripsi
Surabaya
Fakultas Teknik
2024
Menurut data yang dihitung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2022 sejumlah 265.334 kasus dihitung sejak bulan Januari – November 2022. Jumlah tersebut naik 13,26% dari tahun 2021 yang berjumlah 234.270 kasus. Dengan tingginya kasus tersebut maka diperlukan penerapan Sistem Manajemen Resiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
Metode penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah multimetode. Data utama penelitian adalah data angket yang berupa angka, sehingga dihitung dengan menjumlahkan skor sesuai dengan masing-masing jawaban. Kemudian untuk memperkuat dan memeriksa validitas data angket dilakukan pencocokan dengan data hasil dokumentasi yang didapat dari observasi area lingkungan Bengkel Galvalum Jurusan KGSP SMKN 5 Surabaya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, bengkel Galvalum Jurusan KGSP SMKN 5 Surabaya telah melakukan upaya untuk pencegahan kecelakaan kerja dengan memberikan pengarahan pentingnya penerapan K3, memberikan beberapa rambu bahaya pada beberapa sudut ruangan bengkel, membuat beberapa sarana penunjang kenyamanan seperti toilet dan juga air bersih, serta melengkapi fasilitas kesehatan di area Bengkel Galvalum maupun fasilitas kesehatan di area SMKN 5 Surabaya.
Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat penerapan sistem keselamatan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di Bengkel Galvalum Jurusan KGSP SMKN 5 Surabaya memiliki ketercapaian 28,85%, sehingga menurut indikator penilaian PP No. 50 Tahun 2012 tentang penerapan SMK3, penerapan SMK3 di Bengkel Galvalum Jurusan KGSP SMKN 5 Surabaya termasuk ke dalam kriteria kurang.
Thesis
Engineering Faculty
According to data calculated by the Social Security Administration, 265,334 work accidents occurred in 2022, calculated from January – November 2022. This number increased by 13.26% from 2021, which amounted to 234,270 cases. With this high number of cases, it is necessary to implement an Occupational Safety and Health Risk Management System (OSHMS).
The research method used in collecting this data is multimethod. The main research data is questionnaire data in the form of numbers, so it is calculated by adding up the scores according to each answer. Then, to strengthen and check the validity of the questionnaire data, matching was carried out with the documentation data obtained from observations of the Galvalum Workshop environmental area, majoring in the maintenance sanitation building construction at Vocational High School 5 Surabaya.
Based on the results of observations made, the Galvalum workshop, Department of construction, sanitation, maintenance of Vocational High School 5 Surabaya has made efforts to prevent work accidents by providing guidance on the importance of implementing OSH, providing several danger signs in several corners of the workshop room, creating several comfort support facilities such as toilets and as well as clean water, as well as complete health facilities in the Galvalum Workshop area and health facilities in the Surabaya 5 vocational high school area.
The results of the research showed that the level of implementation of the occupational safety and health management safety system in the Galvalum Workshop, Department of Construction, Maintenance Sanitation Building, Vocational High School 5 Surabaya had an achievement of 28.85%, so that according to the assessment indicators of PP No. 50 of 2012 concerning the implementation of OSHMS, the implementation of OSHMS in the Galvalum Workshop, construction department, maintenance sanitation building at Vocational High School 5 Surabaya is included in the deficient criteria.