Hubungan Antara Motivasi Siswa dalam Penguasaan Bahasa Inggris dan Kemahiran Berbicara Mereka: Studi Metode Campuran di Sekolah Menengah Atas Shafta Surabaya

Correlation Between Students’ Motivation in English Language Acquisition and Their Speaking Proficiency: A Mix Method Study at Shafta Senior High School Surabaya

Penelitian ini mengkaji hubungan antara motivasi siswa dalam belajar bahasa Inggris dan kemampuan berbicara mereka di SMA Shafta Surabaya. Menggunakan metode campuran, data kuantitatif diperoleh dari 22 responden melalui kuesioner dan data kualitatif melalui wawancara. Hasil menunjukkan korelasi positif kuat (koefisien Pearson 0,769, p < 0,001) antara motivasi dan kemampuan berbicara. Siswa dengan motivasi tinggi lebih aktif dan menerima umpan balik positif, sedangkan siswa dengan motivasi rendah kurang berpartisipasi. Temuan ini menekankan perlunya strategi motivasi untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa, yang harus menjadi fokus pendidik dan lembaga pendidikan.

This study explores the relationship between students' motivation in learning English and their speaking proficiency at Shafta Senior High School, Surabaya. Using a mixed-method approach with data from 22 respondents, the results show a strong positive correlation (Pearson coefficient of 0.769, p < 0.001) between motivation and speaking proficiency. Highly motivated students engage more in speaking activities and benefit from feedback, whereas less motivated students struggle and participate less. The findings highlight the importance of motivational strategies in enhancing students' speaking skills, suggesting that boosting motivation should be a key focus for educators.