Modal Sosial Penari Jathil Obyog Di Kabupaten Ponorogo
Social Capital of Jathil Obyog Dancers in Ponorogo Regency
Jathil Obyog menjadi kebudayaan khas Ponorogo yang masih lestari hingga kini. Penari Jathil Obyog membangun modal sosial untuk mempertahankan pekerjaannya di tengah era modernisasi dan di tengah stigma negatif yang melekat pada penari-penarinya. Keterikatan antara penari Jathil Obyog dengan kelompok atau masyarakat menarik untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis modal sosial penari Jathil Obyog dan mengidentifikasi latar belakang serta pola hubungan yang terbentuk, dengan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan modal sosial Robert Putnam. Hasil penlitian ini mengungkapkan jika antar penari membangun pola hubungan bertujuan untuk mencari relasi kerja. Modal sosial yang dibagi menjadi tiga poin yaitu jaringan, kepercayaan, nilai dan norma dianalisis dengan temuan dan menciptakan beberapa kesimpulan. Bahwa jaringan antara penari terbangun dengan baik demi kelancaran pekerjaan dan mencari rekan kerja sesama penari. Hubungan antara penari dengan penari lain juga termasuk ke dalam social bounding (perekat sosial) dan jaringan yang terjalin antara penari dengan komunitas tergolong social bridging (jembatan sosial). Kemudian kepercayaan yang dibangun berupa hubungan baik, beretika, sopan dan santun antar penari. Sedangkan nilai dan norma berupa bersikap baik dengan penari lain dan berusaha berpegang teguh pada prinsip menari yang sesuai dengan nilai dan norma masyarakat atau tidak senonoh dan tidak menyeleweng.
Kata Kunci: Jathil Obyog, Modal Sosial, Penari
Jathil Obyog is a unique culture of Ponorogo which is still sustainable today. Jathil Obyog dancers build social capital to maintain their jobs in the midst of the modernization era and in the midst of the negative stigma attached to their dancers. The attachment between Jathil Obyog dancers with groups or communities is interesting to study further. This study aims to analyze the social capital of the dancer JAthil Obyog and identify the background and pattern of relationships formed, using a qualitative method with the social capital approach of Robert Putnam. The results of this study reveal that between dancers build relationship patterns aimed at finding work relationships. Social capital which is divided into three points namely networks, beliefs, values and norms is analyzed with findings and creates some conclusions. That the network between dancers is well established for the sake of smooth work and looking for co-workers with fellow dancers. The relationship between dancers and other dancers is also included in social bounding (social glue) and the network that exists between dancers and the community is classified as social bridging (social bridge). While the values and norms are in the form of being kind to other dancers and trying to stick to the principles of dancing that are in accordance with the values and norms of society or are indecent and not deviant.
Keywords: Jathil Obyog, Social Capital, Dancer