DRAMATURGI TKI ILEGAL DI KEPULAUAN KANGEAN
DRAMATURGI OF ILLEGAL INDONESIAN LABOR IN KANGEAN ISLANDS
Masyarakat Kangean sebagai bagian dari etnis Madura selama ini dikenal sebagai salah satu penghasil TKI ilegal di Indonesia. Keberadaan TKI ilegal asal Kangean ditemukan di negara Malaysia. Mereka bekerja sebagai buruh bangunan demi tujuan migrasi yang diimpikan. Namun, tidak sedikit dari mereka mengalami kegagalan migrasi akibat masalah yang dihadapi atas konsekuensi status ilegal mereka. Mulai dari tertangkap pihak keamanan, kecelakaan kerja hingga gaji yang tidak dibayar. Dalam realitasnya mereka tidak ingin menunjukkan kegagalan yang mereka alami ketika pulang ke Kangean. Mereka menciptakan citra diri mereka agar terlihat stabil di masyarakat. Penelitian ini kemudian bertujuan menggali praktik pembuatan citra diri para TKI ilegal Kangean ini dengan menggunakan pendekatan dramaturgi Erving Goffman. Selain itu, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan Etnografi James Spardley. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di panggung depan para TKI ilegal berusaha menunjukkan beberapa perubahan seperti merenovasi rumah, mengubah tampilan diri menjadi lebih trendi, dan menggunakan bahasa Malaysia dalam berbicara. Tindakan tersebut dilakukan untuk meyakinkan masyarakat di sekitarnya bahwa mereka memperoleh banyak hasil dalam bekerja di Malaysia. Sedangkan di bagian panggung belakang, TKI ilegal Kangean berusaha tidak menceritakan pengalaman pahit menjadi TKI ilegal dan berusaha menutupi persoalan hutang yang mereka tanggung ketika megalami kegagalan migrasi ini.
The Kangean people, as part of the Madurese ethnicity, have been known as one of the producers of illegal migrant. The existence of Indonesian illegal worker from Kangean has been found in Malaysia. They work as construction workers for the dream of migration purposes. However, not a few of them experience migration failures due to the problems they face as a consequence of their illegal status. Starting from being caught by the security forces, work accidents to unpaid wages. In reality they create an image of the themselves in order to appear stable in society. This research then tries to explore the practice of creating self-image of the Kangean illegal working using Erving Goffman’s dramaturgy approach In addition this research is a descriptive qualitative research type with the etngraphic approach of James Spardley. The result showed that on the front stage te Indonesian illegal worker from Kangean tried to show some changes such as renovating houses, changing their appearance to be more trendy, and using the Malaysian 2 language in their speech. This action was taken to convince the surrounding community that they got a lot of result from working in Malaysia. meanwhile, on the back stage, the Indonesian illegal worker from Kangean tried not to tell the bitter experience of being a Indoensian illegal worker and tied to cover up the debt problems they had when they experienced this failure of migration