Sektor industri di Tulungagung kebanyakan
di dominasi oleh industri kecil dan beberapa industri besar. Bahwa laju
pertumbuhan dari sektor industri mengalami fruktruasi dari tahun 2013-2017
sebesar 1,33%. Kecamatan Ngunut merupakan industri kerajinan genteng.
Perkembangan industri kerajinan genteng di Desa Sumberingin Kulon menghadapi
banyak kendala yakni kurangnya dari segi tenaga kerja. Pendapatan tenaga
pekerja di perdesaan relative kecil disebabkan oleh penawaran yang lebih dari
permintaan produktivitas mereka rendah dan curahan waktu untuk bekerja hanya
sedikit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji modal, bahan baku, tenaga
kerja dan pemasaran berpengaruh terhadap pendapatan pengrajin industri genteng
di desa Sumberingin Kulon.
Jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantiatif dengan metode kuesoner.
Populasi dalam penelitian ini adalah 127 pengrajin dari jumlah sampel pengrajin
industri genteng yang ada di Desa Sumberingin Kulon yaitu 56 pengrajin. Sumber
data yang diperoleh yaitu dari data primer dan sekunder menggunakan wawancara
kuisoner dan dokumentasi. Analisis data deskriptif kuatitatif dengan spss 23.
Hasil penelitian menunjukkan Modal berpengaruh
terhadap pendapatan dengan Nilai thitung
> ttabel yaitu 4,499 > 1,675. Tenaga Kerja tidak berpengaruh
terhadap pendapatan dengan Nilai thitung < ttabel
yaitu 1,095 < 1,675. Bahan baku tidak berpengaruh terhadap pendapatan dengan
Nilai thitung < ttabel yaitu -0,182 < 1,675.
Pemasaran berpengaruh terhadap pendapatan dengan Nilai thitung >
ttabel yaitu 1,857 > 1,675. Berdasarkan uraian tersebut dapat
diketahui bahwa variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pendapatan
(Y) yaitu ada dua. Kedua variabel tersebut yaitu modal (X1 ) dan
pemasaran (X4 ). nilai Fhitung sebesar 14,174. Sedangkan
nilai Ftabel sebesar 2,061. Nilai Fhitung > Ftabel
sehingga modal (X1), tenaga kerja (X2), bahan baku (X3) dan pemasaran
(X4) secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap pendapatan (Y).
Kata kunci : Modal, bahan baku, tenaga
kerja, dan pemasaran terhadap pendapatan industri genteng