Penelitian ini bertujuan mengetahui perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam implementasi pelatihan ludruk anak di Sanggar Medang Taruno Budoyo Surabaya dalam upaya menumbuhkan motivasi pelestarian. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi partisipan dan dokumentasi. Sumber data penelitian yaitu 1 ketua sanggar sekaligus Instruktur, 1 instruktur, 5 orangtua peserta pelatihan dan 6 peserta pelatihan. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber, metode dan teori. Analisis data menggunakan tahapan reduksi, penyajian, dan simpulan.
Hasil penelitian menunjukkan proses implementasi pelatihan ludruk anak dimulai dari: (1) Perencanaan yang dibuat tidak dalam bentuk Silabus dan RPP, namun materi yang akan diajarkan dirancang melalui musyawarah. (2) Proses Pelatihan dapat dilihat melalui: Materi yang disampaikan dalam pelatihan ludruk anak sesuai dengan tujuan yang ditetapkan yaitu seluruh elemen pementasan ludruk. Metode pelatihan digunakan ada tiga yaitu menjelaskan teori, demonstrasi dan mempraktekan materi yang diajarkan. Pelatih dan Instruktur merupakan orang yang ahli dibidangnya, keduanya memiliki sikap yang baik. Lama waktu pelatihan tidak ditentukan karena kemampuan anak berbeda-beda dalam menyerap materi, namun menjadi hambatan bagi yang cepat menguasai materi. Fasilitas pelatihan disediakan berupa ruangan dan alat karawitan yang memadai. (3) Evaluasi hasil pelatihan dilakukan melalui pengamatan dan hasil evaluasi menunjukkan peserta pelatihan dapat menguasai elemen-elemen pertunjukan ludruk dengan sangat baik.
Dalam proses pelatihan yang diselenggarakan, menunjukkan tumbuhnya motivasi pelestarian kesenian ludruk pada peserta didik. Motivasi yang paling terlihat dominan adalah motivasi untuk menjaga, mempertahankan dan mewariskan warisan budaya yang diwarisi dari generasi sebelumnya.
This study aims to determine the planning, actuating, and evaluating the implementation of ludruk training for children in an attempt to growing preservation motivation of local arts in Sanggar Medang Taruno Budoyo Surabaya. The research used qualitative approach with descriptive method. Data collection techniques used were depth interviews, participation observation, and documentation. Sources of research data are 1 chairman, 1 instructor, 5 trainee’s parents and 6 trainees. The validity of data using triangulation of sources, methods, and theories. Data analysis uses reduction, presentation, and conclusion.
The results of the study show that the process of implementing ludruk training for children starts from: (1) The Planning isn’t made in syllabus and lesson plans, but the material to be taught is designed through deliberation. (2) The training process can be seen through: Material delivered in children's training in accordance with the stated objectives, which is all elements of ludruk performance. There are three training methods used, such as explaining the theory, demonstration and practicing the material being taught. Trainers and Instructors are people who are experts in their fields, both of whom have good attitudes. The duration of training is not determined because the ability of children is different in absorbing material, but it becomes an obstacle for those who quickly mastering the material. Training facilities are provided in the form of adequate rooms and musical instruments. (3) Evaluation of training results is done through observation and evaluation results show that trainees can master the elements of ludruk performances very well.
In the training process that is held, it shows the growth of motivation for the preservation of ludruk artistry for students. The most visible motivation is the motivation to maintain, maintain and inherit cultural heritage inherited from the previous generation.The training results show the growth of motivation for preservation in students, the most dominant motivation