Salah satunya kebudayaan Jawa yaitu tradisi ngalap berkah di Makam Mbah Trunojoyo. Peneliti memilih tersebut karena tradisingalap berkah berjalan di desa yang terpencil di Bojonegoro. Harapan peneliti memperkenalkan kepada masyarakat Jawa lainya dan mengangkat ekonomi warga. selain itu manfaat akademis untuk menambah wawasan dan bisa menambah referensi untuk penelitian setara yang ada di daerah lainya.
Penelitian iki membahas tentang asal usul, tata laku, dan piranti, simbol dan makna, fungsi, dan perbedaan dari tradisi ngalap berkah. lalu tujuan dari penelitian ini menjelaskan dengan rinci asal mula, tata laku, piranti, simbol dan makna, fungsi, dan perbedaan tradisi ngalap berkah. Jika manfaat dari penelitian ini menambah ilmu dan wawasan khususnya bab tradisi Jawa dan lebih melestarikan budaya Jawa karena mengandung fungsi yang bagus untuk masyarakat.
Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif dengan objek tradisi ngalap berkah yang berada di Desa Sendangharjo, Ngasem, Bojonegoro. Sumber data penelitian dengan informan minimal 50 tahun dan data berupa kata hasil wawancara, foto, tabel dan gambar. Penelitian kualitatif peneliti sebagai instrumen utama dan dibantu dengan daftar pertanyataan, lembar observasi, dan alat bantu. Tata cara mengumpulkan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan trianggulasi. tata cara untuk analisis data yaitu mengolah data hingga data tersebut dianggap benar dan keabsahan data yaitu menguji data yang diperoleh hingga bisa disebut benar.
Hasil dari penelitian ini yaitu tradisi ngalap berkah masih dilaksanakan saat rame hari Jumat Pahing. Tradidi ngalap berkah ini muncul karena wujud kepercayaam masyarakat terhadap kelebihan yang dipunyai oleh Mbah Trunojoyo. Tata laku tradisi ini urut dan menggunakakn piranti kembang setaman, menyan, dan berkat. Simbol dan makna yaitu ada di sebagian tata laku. Fungsi di dalam tradisi yaitu sistem proyeksi, pengesah budaya, sarana pendidikan, dan alat pengendali sosial, fungsi ekonomi, fungsi sodaqoh, dan fungsi melestarikan kebudayaan. perbedaan tradisi ngalap berkah piranti , berkat, dan tata cara berdoa.
Kata Kunci: Tradisi, Ngalap berkah dan Foklor
One of them is Javanese culture, the tradition of blessing in the Tomb of Mbah Trunojoyo. Researchers chose this because traditional blessing runs in a remote village in Bojonegoro. Hope researchers introduce to other Javanese communities and lift the economy of citizens. Besides the academic benefits to add insight and can add references to equivalent research in other areas.
This study discusses the origin, code of conduct, and tools, symbols and meanings, functions, and differences from the blessing tradition. then the purpose of this study explains in detail the origin, code of conduct, tools, symbols and meanings, functions, and differences in the tradition of ngalap berkah. If the benefits of this research add knowledge and insight, especially the Javanese tradition chapter and further preserve Javanese culture because it contains good functions for the community.
The research method used is descriptive qualitative with objects of ngalap berkah tradition in the Village of Sendangharjo, Ngasem, Bojonegoro. Source of research data with informants of at least 50 years and data in the form of word interviews, photographs, tables and figures. Research qualitative researchers as the main instrument and assisted with a list of questions, observation sheets, and assistive devices. The procedures for collecting data are observation, interview, documentation, and triangulation. The procedure for data analysis is to process the data until the data is considered correct and the validity of the data is to test the data obtained until it can be called true.
The results of this study are that the tradition of blessing is still carried out during the Friday Pahing crowd. This ngalap berkah tradition arises because of people's trust in the advantages possessed by Mbah Trunojoyo. This traditional code of conduct is in order and uses the same tools as flowers, flowers and blessings. Symbols and meanings are in part of the code of conduct. The functions in the tradition are the projection system, cultural validator, educational facilities, and social control tools, economic function, sodaqoh function, and the function of preserving culture. The different traditions of blessing tools, blessings, and procedures for prayer.
Keywords: Tradition, Ngalap Berkah and Folklore