AKULTURASI DALAM PERTUNJUKAN JARANAN PEGON
DI TRENGGALEK
ACCULTURATION JARANAN PEGON PERFORMANCE IN TRENGGALEK
Percampuran dua budaya yang menghasilkan kebudayaan baru merupakan sebuah akulturasi. Jaranan Pegon memiliki indikasi adanya percampuran dua budaya antara Wayang Wong dan Jaranan Breng, demikian pula dengan Jaranan Pegon yang ada di wilayah Trenggalek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses dan bentuk akulturasi dalam pertunjukan Jaranan Pegon di Trenggalek. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari person, place, paper dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tahapan reduksi, pengambilan data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses akulturasi antara Wayang Wong dan Jaranan Breng terjadi secara harmonis dan selaras sehingga membentuk pertunjukan Jaranan Pegon. Bentuk akulturasi dalam pertunjukan Jaranan Pegon dapat dilihat dari segi gerak, iringan, busana, tata rias, dan properti yang mencerminkan dari unsur Wayang Wong dan unsur Jaranan Breng.
Kata kunci: Akulturasi, Jaranan Pegon, Wayang Wong.
The mixing of two cultures that produces a new culture is an acculturation. Jaranan Pegon has indications of a mixture of two cultures between Wayang Wong and Jaranan Breng, as well as Jaranan Pegon in the Trenggalek area. The purpose of this study was to describe the process and form of acculturation in the Jaranan Pegon performance in Trenggalek. This study uses a qualitative descriptive research method. Sources of data obtained from person, place, paper with data collection techniques using observation, in-depth interviews, and documentation. Data analysis uses the stages of reduction, data collection, and drawing conclusions. The validity of the data using source triangulation and method triangulation. The results showed that the acculturation process between Wayang Wong and Jaranan Breng occurred in harmony and harmony so as to form the Jaranan Pegon performance. The form of acculturation in the Jaranan Pegon performance can be seen in terms of movement, accompaniment, clothing, make-up, and properties that reflect the elements of Wayang Wong and elements of Jaranan Breng.
Keywords: Acculturation, Jaranan Pegon, Wayang Wong.