ABSTRAK
REPRESENTASI NASIONALISME PADA FILM “SANG KIAI DAN TANAH SURGA, KATANYA”
Nama : Suhartatik
NIM : 127835047
Program Studi : S-2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Nama lembaga : Universitas Negeri Surabaya
Pembimbing I : Prof. Dr. Setya Yuwana Sudikan, M.A.
Pembimbing II : Dr. Kamidjan, M.Hum.
Kata Kunci: Representasi Nasionalisme Prinsip, Gerakan Sosial dan Budaya, Perspektif Cultural Studies
Film Sang Kiai (2013) karya Rako Prijatno dan Tanah Surga, Katanya karya Herwin Navianto mencerminkan rasa dan nilai-nilai nasionalisme terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Wujud nasionalisme dalam film ini tercermin dari prinsip, gerakan sosial dan kebudayaan masyarakat dalam menjaga, melindungi dan berkorban untuk NKRI. Representasi dalam mengungkapkan tiga aspek di atas, peneliti mengunakan teori Cultural Studies. Teori Cultural Studies versi Chriss Barker ini menitikberatkan analisis pada sudut pandang penyampaian secara simbolik terhadap sebuah data, dengan tujuan menafsirkan makna yang tersembunyi di balik sebuah ungkapan atau teks.
Fokus penelitian ini adalah: (1). Representasi Nasionalisme Prinsip, (2). Representasi Nasionalisme Gerakan Sosial (3). Representasi Nasionalisme dalam Masyarakat Berbudaya. Pendekatan yang digunakan bersifat kualitatif, sehingga dalam pengungkapan datanya dilakukan secara subjektivitas, namun tidak melenceng dari sudut pandang datanya. Adapun metode dan analisisnya mengunakan deskriptif dan analisis isi. Analisis penelitian ini lebih dominan diarahkan pada mengungkapkan secara simbolik nilai-nilai nasionalisme di balik sebuah dialog atau wacana lisan yang disampaikan oleh tokoh-tokohnya.
Hasil penelitian ini secara garis besar terbagi atas tiga hal: pertama, pengarang dalam film Sang Kiai maupun Tanah Surga, Katanya ingin meyakinkan masyarakat bahwa rasa nasionalisme terhadap NKRI seyogyanya dipegang teguh oleh semua lapisan masyarakat, dari kaum minoritas maupun mayoritas, tidak terhalan suku dan etnis. Semua warga negara wajib memiliki rasa nasionalisme. Kedua, dalam film Sang Kiai, pengarang berharap besar agar masyarakat meyakini bahwa sosok Kiai Kasyim Asyari merupakan tokoh sentral yang membawa NKRI memperoleh kemerdekaan atas cengkraman penjajahan Jepang. Sementara yang ketiga, tercermin dari bidang sosiokultural. Hal ini ditampakkan oleh pengarang yang memberikan contoh prilaku tokoh dalam film untuk mengingatkan masyarakat, terutama penguasa negara ini untuk lebih arif dan bijaksana dalam memimpin NKRI, terutama memberikan contoh baik terhadap rakyat, terutama pentingnya rasa nasionalisme.
ABSTRACT
Suhartatik. Nim. 127835047. 2016. Representation Nationalism of Film Sang Kiai Rako Prijatno work and Tanah Surga, Katanya Herwin Navianto work. Tesis, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. Pembimbing: (I) Prof. Dr. Setya Yuwana Sudikan, M. A. dan (II) Dr. Kamidjan, M.Hum.
Keywords: Representation of prinsip nationalism, sosioal movement and cultural, cultural studies perspective.
The film Sang Kiai (2013) Rako Prijatno work and Tanah Surga, Katanya Herwin Novianto work reflect the sense and values of nationalism to the unity state of the republic of Indonesia. The nationalism form in these film are reflected the principle, social movement and people’s culture in keeping, protecting and sacrifieing for the unity state of the republic of Indonesia. Representation in expressing the three aspect above, the researcher used cultural studies theory. cultural studies theory version of Chriss Barker emphasizes analysis on perspektive of conveying symbolicly to a datum, with the objective to interprete the hidden meaning on an idiom or text.
The focus of this study are as follow: (1) Representation of principle nationalism, (2) Representation of social movement nationalism, (3) Representation of nationalism in the civilized people. The approach used is qualitative, so in uncovering the data was done subjectively, but it did not deviato form the perspective of data. In addition, the method and the analysis used descrptive and content analysis. The analysis of the study is more directed on uncovering nationalism valves symbolicly of a dialogue or oral discourse conveyed by the figures.
The result of this study bosically divided intro three points: first, the writers of film Sang Kiai and Tanah Surga, Katanya wanted to convince the people that the nationalism valves to NKRI should be held firmly by acepeople levels, form the minority and majority, not be hindered by tribes and ethnic group. All citizens must own the nationalism sense. Second, in the film Sang Kiai, the writer expected the poeple believe that Kiai Hasyim Asyari was the central figure who defended NKRI got independence form the Japanese colonialism and third, it was reflected form sociocultural. It was expressed by the writer by giving behavior model of the figure in the film to remind people, especially by giving good model to people about the importance of nationalism sense.