ABSTRAK
Kasus Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD) masih banyak terjadi di Lamongan. LSM Aliansi Perempuan Lamongan (APeL) adalah salah satu organisasi perempuan yang peduli terhadap isu-isu perempuan dan perlindungan bagi anak. APeL memiliki visi ‘terwujudnya keadilan dan kesetaraan pada perempuan’. Penelitian ini menggunakan analisis teoritis Feminisme Liberal Naomi Wolf. Bagi Wolf konsep feminis liberal adalah perempuan memiliki kekuatan, perempuan memiliki kebebasan individu, dan perempuan menjadi manusia. Pada proses pendampingan kasus KTD, APeL menyampaikan pemahaman dan melakukan counter idelogy terhadap korban dan keluarga korban. Counter idelogy dilakukan dengan menyampaikan savoa-savoa. Melalui analisis wacana kritis peneliti ingin mengeksplorasi ideologi yang dibangun oleh APeL. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan metodologis Analisis Wacana Kritis Michel Foucault. Teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi kegiatan APeL.
Hasil penelitian ini bahwa wacana pada ideologi Aliansi Perempuan Lamongan menghadirkan savoa yang beragam. Terdapat counter idelogy untuk menggiatkan savoa yang diberikan APeL terhadap masyarakat, terhadap korban KTD perkosaan dan korban KTD defersi. Counter idelogy yang digiatkan pada masyarakat bahwa perempuan KTD adalah korban dan tidak bersalah, perempuan yang mengalami KTD tidak selalu dianggap sebagai perempuan yang menyimpang, korban KTD tidak boleh dilabeli sebagai perempuan nakal, dan korban KTD bebas memilih keputusan untuk melanjutkan kehamilan, aborsi, maupun melanjutkan kehamilan dan melakukan pernikahan. Counter idelogy yang dibangun APeL kepada korban KTD bahwa mereka sebagai perempuan memilki kekuatan, memiliki kebebasan menentukan keputusan, dan mereka adalah manusia seutuhnya yang memiliki hak perlindungan dan pendidikan.
Kata Kunci: Aliansi Perempuan Lamongan, Kehamilan Tidak Diinginkan, Diskursus Ideologi Michel Foucault.
ABSTRACT
Cases of Unwanted Pregnancy (KTD) are still common in Lamongan. The NGO Lamongan Women's Alliance (APeL) is one of the women's organizations that cares about women's issues and protection for children. APeL has a vision of 'the realization of justice and equality in women'. This study uses a theoretical analysis of Naomi Wolf's Liberal Feminism. For Wolf the liberal feminist concept is that women have power, women have individual freedom, and women are human. In the process of assisting the KTD case, APeL conveyed its understanding and conducted a counter idelogy of victims and victims' families. Counter idelogy is carried out by conveying savoa-savoa. Through analysis of critical discourse researchers want to explore the ideology that was built by APeL. This study is a qualitative study using the methodological approach of Michel Foucault's Critical Discourse Analysis. Data collection techniques through interviews and documentation of APeL activities.
The results of this study indicate that the discourse on the ideology of the Lamongan Women's Alliance presents a variety of savoa. There is a counter idelogy to encourage savoa given by APeL to the community, to victims of rape KTD and victims of deflationary KTD. The counter idelogy is encouraged by the community that KTD women are victims and innocent, women who experience KTD are not always regarded as deviant women, KTD victims should not be labeled as naughty women, and KTD victims are free to choose the decision to continue the pregnancy, abortion, or continue pregnancy and marriage. The counter idelogy established by APeL to the victims of KTD that they as women have power, have freedom to make decisions, and they are fully human beings who have the right to protection and education.
Keyword: Lamongan Women's Alliance, Unwanted Pregnancy, Michel Foucault's Ideology Discourse.Cases