KAJIAN POTENSI KAMPUNG LAWAS MASPATI SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS DI KOTA SURABAYA
STUDY ON THE POTENTIAL OF THE KAMPUNG LAWAS MASPATI AS A RESOURCE OF SOCIAL STUDIES LEARNING IN SURABAYA CITY
Kota Surabaya mempunyai salah satu kawasan bersejarah yaitu Kampung Lawas Maspati. Namun banyak generasi muda yang belum tahu,bahwa ada sejarah Surabaya dari zaman Kerajaan Mataram hingga masa pendudukan Belanda. Pada tanggal 24 Januari 2016, kampung ini diresmikan sebagai upaya pemerintah untuk melestarikan peninggalan bangunan bersejarah yang ada didalamnya. Kampung Lawas Maspati selama ini belum optimal dalam membangun pemahaman dalam ranah pendidikan. Kampung ini memiliki potensi sejarah pola kehidupan masyarakat yang masih terjaga erat antara satu sama lain Masyarkat yang masih menjunjung tinggi budaya gotong royong dan memiliki rasa saling memiliki satu sama lain, mempunyai atraksi wisata buatan manusia yaitu music patrol, tari remo untuk penyambutan wisatawan dan area dolanan lawas, memanfaatkan lingkungan sekitar dengan membuat produk herbal yang dijadikan produk UKM serta masih memiliki beberapa budaya yang masih dilestarikan hingga sekarang yaitu muluk bareng, ngalap berkah dan upacara suroan. Banyaknya potensi yang ada di Kampung Lawas Maspati dapat menjadi pengembangan pendidikan khususnya bagi pembelajaran peserta didik di sekolah, karena potensi yang ada disana merupakan bagian dari lingkungan. Lingkungan tersebut terdiri dari lingkungan budaya, lingkungan sosial, lingkungan ekonomi, lingkungan fisik beserta keseluruhan aspek yang ada di dalamnya seperti ilmu, teknologi dan kekayaan lainnya. Dengan pengintegrasian potensi yang ada disana diharpakan bisa menjadi sumber belajar IPS lebih menarik dan jauh lebih menyenangkan, bermakna dan diminati peserta didik. Keberadaan Kampung Lawas Maspati diharapkan bisa mewakili proses pembangunan bangsa ini karena beberapa bangunan cagar budaya yang bernilai sejarah mampu menanamkan nilai-nilai luhur perjuangan bangsa Indonesia secara nasional. Pola perilaku masyarakat serta kehidupan masyarakat Kampung Lawas Maspati dapat dijadikan sebagai pembelajaran IPS yang kontekstual. Metode yang digunakan dalam penelitian ialah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara serta dokumentasi dalam pengambilan data. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu data reduction, display data, triangulasi dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian membuktikan bahwa Kampung Lawas mempunyai potensi untuk dijadikan sebagai sebagai sumber belajar IPS. Potensi tersebut seperti potensi geografi yaitu pariwisata berbasis lingkungan. Potensi sejarah yaitu memiliki atraksi wisata bangunan dengan arsitektur tua dari zaman Belanda yang hingga kini kini berdiri kokoh bisa dijumpai di sepanjang Kampung Lawas Maspati (Makam Raden Karyo Sentono dan Mbah Buyut Suruh, Rumah 1907, Rumah Raden Sumomiharjo, Sekolah Ongko Loro dan Losmen Asri). Potensi sosiologi yaitu (interaksi sosial antar masyarakat, nilai kekompakan serta menjunjung tinggi budaya gotong royong, kerja sama, guyub rukun, ramah dan toleransi antar masyarakat yang tinggi). Potensi ekonomi yaitu sebagian besar masyarakat ialah berdagang dan mempunyai usaha UKM tiap RT memiliki produk unggulan yang berbeda untuk dijual dan di promosikan ke wisatawan. Potensi Budaya masih memiliki beberapa tradisi dan kepercayaan yang hingga kini masih dilakukan antara lain tradisi muluk bareng, ngalap berkah, upacara suroan dan jamasan. Berdasarkan potensi-potensi yang ada dapat dijadikan sumber pembelajaran IPS melalui KD IPS SMP Kurikulum 2013, menayangkan gambar atau video serta melakukan kunjungan wisata langsung disana
Kata Kunci : Potensi, Sumber Belajar, Kampung
Surabaya city has one of the historic areas, namely Kampung Lawas Maspati. However, many young people do not know that there is a history of Surabaya from the time of the Mataram Kingdom to the Dutch occupation. On January 24, 2016, this village was inaugurated as a government effort to preserve the heritage of the historic buildings in it. Kampung Lawas Maspati has not been optimal in building understanding in the education field. This village has a historical potential for community life patterns that are still closely maintained between each other. The community still upholds the culture of gotong royong and has a sense of belonging to one another, has man-made tourist attractions, namely music patrol, remo dance to welcome tourists and a dolanan area. Community utilizes the surrounding environment by making herbal products that are used as UKM products and still have several cultures that are still preserved until now, namely muluk bareng, ngalap berkah and suroan ceremonies. The many potentials that exist in Kampung Lawas Maspati can be an educational development, especially for student learning at school, because the potential there is part of the environment. The environment consists of the cultural environment, social environment, economic environment, physical environment and all aspects in it such as science, technology and other wealth. By integrating the potential that is there, it is hoped that it can become a more interesting social studies learning resource and much more fun, meaningful and interesting for students. The existence of Kampung Lawas Maspati is expected to represent the nation's development process because several cultural heritage buildings of historical value are able to instill the noble values of the struggle of the Indonesian nation nationally. The pattern of community behavior and the lives of the people of Kampung Lawas Maspati can be used as contextual social studies learning. The method used in this research is descriptive with a qualitative approach. This study uses observation, interviews and documentation techniques in data collection. Data analysis techniques in this study are data reduction, data display, triangulation and conclusion drawing/verification. The results of the study prove that Kampung Lawas has the potential to be used as a social studies learning resource. The potential is like the geographical potential, namely environmental-based tourism. Historical potential, namely having tourist attractions with buildings with old architecture from the Dutch era which until now stands firmly, can be found along the Kampung Lawas Maspati (Tomb of Raden Karyo Sentono and Mbah Buyut Suruh, Rumah 1907, Rumah Raden Sumomiharjo, Sekolah Ongko Loro dan Losmen Asri). The potential of sociology is social interaction between communities, the value of cohesiveness and upholding the culture of mutual cooperation, cooperation, harmonious, friendly and high tolerance between communities. The economic potential is that most of the people are trading and have UKM businesses, each RT has different superior products to sell and promote to tourists. Cultural potential still has several traditions and beliefs that are still being carried out, including the tradition of muluk bareng, ngalap berkah, upacara suroan and jamasan. Based on the existing potentials, it can be used as a source of social studies learning through the 2013 Curriculum Middle School IPS KD, showing pictures or videos and making direct tourist visits there.
Keywords: Potential, Learning Resources, Village