TINJAUAN YURIDIS PENYITAAN KAPAL TANKER STENA IMPERO BERBENDERA INGGRIS OLEH IRAN DI SELAT HORMUZ MENURUT HUKUM INTERNASIONAL

JURIDICIAL REVIEW OF SEIZURE BRITISH-FLAGGED STENA IMPERO IN THE STRAIT OF HORMUZ BY IRAN ACCORDING TO INTERNATIONAL LAW

Iran menyita Kapal Tanker Stena Impero berbendera Inggris karena diduga telah melanggar ketentuan Hukum Laut Internasional ketika melakukan lintas transit di Selat Hormuz. Penyitaan tersebut dilakukan sebagai bentuk pemaksaan pentaatan terhadap rezim lintas transit. Namun, Inggris sebagai Negara bendera kapal menganggap bahwa penyitaan tersebut tidak sah. Dengan demikian dirumuskan dua permasalahan yaitu, apakah penyitaan Kapal Tanker Stena Impero sah menurut Hukum Laut Internasional, dan apa bentuk penyelesaian sengketa mengenai penyitaan Kapal Tanker Stena Impero di Selat Hormuz.

Berdasarkan hasil pembahasan, Iran memiliki kewenangan berdasarkan Artikel Pasal 233 UNCLOS 1982 untuk menyita Kapal Tanker Stena Impero atas adanya dugaan pelanggaran terhadap Hukum Laut Internasional sebagai bentuk pelaksanaan pemaksaan pentaatan, namun dalam proses penyitaan dan pemeriksaan kapal, Iran tidak melakukan sesuai dengan prosedur yang telah diatur dalam UNCLOS 1982. Untuk menyelesaikan sengketa penyitaan Kapal Tanker Stena Impero, Inggris dan Iran dapat menggunakan bentuk penyelesaian finding-fact, konsiliasi, Organisasi PBB, dan ITLOS.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyitaan Kapal Tanker Stena Impero oleh Iran merupakan perbuatan yang tidak sah. Bentuk penyelesaian sengketa yang dapat dipilih oleh Inggris dan Iran adalah penyelesaian sengketa melalui ITLOS karena putusan akhirnya bersifat final dan memiliki kekuatan hukum mengikat.

Iran seizure British-flagged Stena Impero because suspected of violating the provisions of the International Law of the Sea when did transit passage in the Strait of Hormuz. The seizing was carried out as a form of enforcement measures of the provisons of trasnit passage regime. However, Britain as a flag State interpreted Iran’s action as reprisal. Thus two problems were formulated, wheter the seizure of the Stena Impero Tanker is legal according to International Law of the Sea, and what form of dispute resolution regarding seizure of the Stena Impero in the Strait of Hormuz.

Based on the results of the discussion, Iran has the authority based on Article 233 of UNCLOS 1982 to conficate the Stena Impero Tanker for alleged violations of International Law of the Sea as a form of enforcement, but in the process of seizure and inspection of ships, Iran did not comply in accordance with the procedures set in UNCLOS 1982. To resolve the dispute on confiscation of the Stena Impero, the United Kingdom and Iran can use form of dispute settlement are finding-fact, conciliation, United Nations, and ITLOS.

So it can be concluded that seizure of the Stena Impero by Iran is illegal. The form of dispute settelement that can be chosen by the Britain and Iran is the settlement of disputes through ITLOS because the decision of the court is final and binding.