Model sepik adalah model amatir yang melakukan pemotretan bersama fotografer meski tanpa mendapatkan upah sedikitpun. Model-model ini didapatkan sang fotografer dengan cara disepik atau dirayu sedemikian rupa agar bersedia menjadi objek pemotretan. Bahkan tak jarang beberapa model kedapatan menjalin kasih dengan sang fotografer. Ketika para model sedang melakukan pemotretan, mereka biasanya akan tampil semaksimal mungkin agar hasilnya terlihat bagus. Mereka akan menyesuaikan penampilan tersebut dengan tema yang telah disepakati bersama sang fotografer sebelumnya. Para model yang tidak mendapatkan bayaran ini, justru terlihat memiliki gaya hidup berlebih dengan membeli berbagai produk branded dan up-to-date untuk dikenakan saat pemotretan. Selain itu, mereka juga kerap nongkrong di kafe, pergi ke pusat perbelanjaan, dan tempat hiburan malam, lalu mengunggahnya ke dalam media sosial pribadinya.
Fokus penelitian ini berusaha mengetahui rasionalitas gaya hidup yang dilakukan model amatir sepik dalam dunia fotografi Mojokerto. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan verstehen. Penelitian ini berusaha untuk mengidentifikasi kondisi objektif model sepik dan sumber daya yang dimanfaatkan demi mencapai tujuan yang diinginkan, mengidentifikasi proses yang dilalui para model sepik, serta hasil yang diperoleh saat menjadi seorang model sepik. Hasil dari penelitian ini telah menunjukkan bahwa para model sepik melakukan berbagai gaya hidup agar dapat memenuhi tujuan dengan memanfaatkan sumber daya. Tujuan tersebut adalah menjadi seorang model dan selebgram, menambah pengikut di media sosial, menjadi trendsetter, memenuhi obsesi sebagai multitalenta, menambah jaringan sosial, dan mendapatkan pengakuan. Hasil yang didapatkan saat menjadi model sepik pun terlihat dari foto bagus yang didapatkan secara gratis, mendapatkan produk gratis dari pemotretan iklan, dan meningkatkan keabsahan sebagai model.
Kata Kunci: Model sepik, pilihan rasional, gaya hidup.
Sepik’s model is an amateur models who engages in an shooting with photographer even without getting a wage. The photographer obtained the object through persuading, flirting even seducing the models, so thus models willing to become the object of photography and sometimes between the models and photographers bounded in relationship. While the models taking shoot for pictures, usually they have compromised with the photographer and the models always give the best for their appearance. The models usually adjust their appearance with theme that compromised before. Models who do not receive payment was having excess lifestyles by buying a variety of branded products, hang out in a cafe , and join to night club and uploading their activity in social media.
This study focussed to figure out how sepik’s model gained their lifestyles through photography in Mojokerto. This research using qualitative method and verstehen approach. This research trying to identify the objective condition of sepik’s model and resources that occupied to reach their desired goal, identifying the process passed by the sepik’s model, as well as the results obtained being a sepik’s model. The result of this research has shown that the sepik’s model do various lifestyles in order to meet goals by using their resources. Their goals is to be a model and selebgram, gaining followers in social media, being trendsetter, fullfiling multitalented obsession, gaining socials network, and get some affirmation from others. The results as a sepik’s model can be seen from a good picture they obtain for free, getting free product from endorsing and improve the validity themself as a model.
Keywords: Model sepik, rational choice, lifestyle.