Pembingkaian Kritis dalam Kelas Membaca Bahasa Asing Inggris yang Responsif Budaya
Critical Framing in a Culturally Responsive EFL Reading Class
Di kelas membaca Bahasa Asing Inggris, kemampuan membaca siswa masih rendah. Oleh karena itu, diperlukan kompetensi kritis untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa dan memberikan tema sosial dalam membaca menjadi penting karena membawa mereka untuk memperoleh aspek sosial. Oleh karena itu, dalam kaitannya dengan kelas membaca Bahasa Asing Bahasa Inggris, perlu diterapkan pembingkaian kritis sebagai bagian dari literasi yang mengarahkan siswa untuk memperoleh aspek sosial dan kompetensi kritis serta memberikan tema sosial dalam pedagogi membutuhkan pedagogi yang responsif budaya. Oleh karena itu, penelitian ini mencoba untuk menyelidiki penerapan pembingkaian kritis di kelas membaca Bahasa Asing Inggris yang responsif secara budaya dan untuk mengungkap pembingkaian kritis yang memfasilitasi siswa untuk menghasilkan tanggapan yang peka terhadap budaya di kelas membaca Bahasa Asing Inggris.
Penelitian ini didasarkan pada desain penelitian kualitatif yang merupakan studi kasus. Subyek penelitian adalah dosen dan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Jawa Timur yang mahasiswanya berasal dari berbagai daerah yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Data berupa transkripsi obrolan saat menerapkan pembingkaian kritis di kelas online, deskripsi RPP, transkripsi wawancara dan juga bahasa tulis tulisan naratif siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosen membaca Bahasa Asing Bahasa Inggris menerapkan pembingkaian kritis dengan memberikan pertanyaan yang mengandung pembingkaian kritis dan dengan penerapan pembingkaian kritis, mahasiswa dapat merespon tiga isu (rasisme, standar kecantikan dan ketidaksetaraan gender) yang terdapat dalam novel dan mereka mampu membuat hubungan dengan pengalaman pribadi mereka dan dengan dunia (di luar pengalaman pribadi mereka).
Kesimpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa dosen telah mengajukan beberapa pertanyaan yang mengarahkan mahasiswa untuk memahami teks, mengkaji tujuan teks, menganalisis kekuatan dalam teks, membuat perubahan sosial dan juga mengarahkan mereka untuk menghubungkan antara teks ke pengalaman pribadi mereka atau di luar pengalaman pribadi mereka.
In EFL reading class, student’s ability is still low. Thus, it needs critical competence to raise student’s ability in reading and providing social theme in reading is important because it leads them to gain social aspect. Therefore, in relation to EFL reading class, it needs to implement critical framing as part of literacy that leads students to gain social aspect and critical competence and providing social theme in pedagogy needs culturally responsive pedagogy. Therefore, this study attempted to investigate the implementation of critical framing in culturally responsive EFL reading class and to reveal critical framing facilitated students to produce culturally sensitive responses in EFL reading class.
This study is based on a qualitative research design that is a case study. The subject of the study is a lecturer and students in one of universities in East Java that the students come from different area that has different cultural background. The data were in form of chat transcription while implementing critical framing in online class, lesson plan description, interview transcription and also written language of students’ narrative writing.
The results show that the EFL reading lecturer implemented critical framing by giving questions which contain critical framing and by the implementation of critical framing, the students may respond three issues (racism, beauty standard and gender inequality) which is contained in the novel and they are able to make relation to their personal experience and to the world (beyond their personal experience).
In conclusion, this study showed that the lecturer has intended some questions that lead the students to understand the text, to examine the purpose of the text, to analyze power in text, to make social change and it also leads them to make connection between the text to their personal experience or beyond their personal experience.