Tulang merupakan jaringan vital yang menjalankan berbagai fungsi dan dapat menyebabkan gangguan fungsi jika mengalami kerusakan. Proses penyembuhan tulang dapat dibantu dengan menggunakan material bone graft. Bahan bone graft yang digunakan saat ini seperti autograft, allograft dan xenograft memiliki beberapa kelemahan diantaranya ketersediaannya yang terbatas, dapat menimbulkan reaksi penolakan dari tubuh dan dapat menjadi sarana perpindahan penyakit, sehingga saat ini banyak digunakan biomaterial seperti hidroksiapatit sebagai solusi. Pada penelitian ini dilakukan sintesis hidroksiapatit dengan metode pengendapan basah dari batu kapur sebagai sumber kalsium dan asam fosfat sebagai sumber fosfat. Asam fosfat ditambahkan dengan metode wise drop dan single drop. Kalsinasi dari batu kapur pada suhu 900°C selama 4 jam menghasilkan CaO sebesar 99,78% yang diperoleh dari uji XRF. Karakterisasi hidroksiapatit menghasilkan fasa hidroksiapatit sebagai fasa utama, dan terdapat fasa lain berupa apatit karbonat tipe-A dan trikalsium fosfat. Penambahan secara single drop juga menghasilkan fasa apatit karbonat tipe-B. Hasil uji FTIR menunjukkan pita serapan dari gugus fungsional OH, PO₄^3- dan CO₃^2-.  Hidroksiapatit hasil sintesis secara wise drop memiliki luas permukaan dan volume pori yang lebih kecil dari hidroksiapatit hasil sintesis secara single drop, namun memiliki ukuran pori yang lebih besar. Hiroksiapatit hasil sintesis secara wise drop menunjukkan adanya aglomerasi, serta distribusi partikel dan pori yang merata dibandingkan hidroksiapatit hasil sintesis secara single drop. Kuat tekan hidroksiapatit hasil sintesis secara wise drop yaitu sebesar 2,94 MPa, sedangkan hidroksiapatit hasil sintesis secara single drop yaitu sebesar 13,73 MPa.

            Bone is a vital tissue that performs various functions and can cause interference if damage occurs. The process of bone healing can be helped by using bone graft material. Bone graft materials used today such as autografts, allografts and xenograft have several disadvantages including limited availability, can cause rejection reactions from the body and can be a means of transferring disease, so currently many biomaterials such as hydroxyapatite are used as solutions. In this research, hydroxyapatite synthesis was carried out by the wet precipitation method of limestone as a source of calcium and phosphoric acid as a phosphate source. Phosphoric acid is added by wise drop and single drop method. Calcination of limestone at 900 ° C for 4 hours resulted 99.78% of CaO obtained from the XRF test. The characterization of hydroxyapatite produces the hydroxyapatite phase as the main phase, and there is another phase in the form of A-type carbonate apatite and tricalcium phosphate. Single drop addition also produces B-type carbonate apatite phase. FTIR test results show absorption bands from OH, PO₄^3- and CO₃^2- functional groups. The synthesized hydroxyapatite using wise drop method has a smaller surface area and pore volume, but has a larger pore size than the synthesized hydroxyapatite using single drop method. The synthesized hydroxyapatite using wise drop method shows agglomeration, evenly particle and pore distribution compared to the synthesized hydroxyapatite using single drop. The compressive strength of hydroxyapatite by wise drop synthesis is 2.94 MPa, while the hydroxyapatite synthesized by single drop is 13.73 MPa.